WahanaNews.co | Pihak berwenang di India membatalkan lebih dari 500 layanan kereta api pada Senin (20/6/2022) karena seruan protes para pemuda yang marah dengan rencana perekrutan militer.
Para pemuda menilai, rencana tersebut akan merampas kesempatan mereka berkarir di angkatan bersenjata.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi pekan lalu meluncurkan rencana yang disebut Agnipath, atau "jalan api", yang bertujuan merekrut lebih banyak orang ke militer dengan kontrak pendek empat tahun untuk menurunkan usia rata-rata angkatan bersenjata India yang berkekuatan 1,38 juta orang.
Analis mengatakan, skema ini juga akan membantu memotong biaya pensiun yang terus meningkat.
Tetapi, para pengunjuk rasa mengatakan rencana itu akan membuat mereka kehilangan kesempatan pekerjaan tetap di militer, yang memberikan jaminan pensiun, tunjangan lain, dan status sosial.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Para pejabat tinggi pertahanan mengatakan pada Ahad (19/6/2022) bahwa rencana itu bertujuan untuk memodernisasi pasukan dan tidak akan ditarik meskipun diprotes oleh ribuan pemuda yang telah menyerang dan membakar kereta api dan bentrok dengan polisi sejak pekan lalu.
Satu orang telah tewas dan polisi telah menangkap lebih dari 300 pengunjuk rasa.
Kementerian perkeretaapian mengatakan dalam pernyataannya bahwa lebih dari 500 perjalanan kereta api telah dibatalkan pada Senin karena seruan mogok protes.