Selain cedera tulang belakang, beberapa penumpang juga mengalami cedera pada tengkorak dan otak. Sedangkan yang lain mengalami masalah pada otot dan jaringan lunak.
Dr. Adinun menjelaskan bahwa sebanyak 17 orang telah menjalani operasi, dengan sembilan di antaranya mengalami cedera tulang belakang.
Sedangkan anak dua tahun yang dirawat mengalami gegar otak.
Baca Juga:
Langit Berlubang Hebohkan Warga Jember, Ahli Klimatologi Ungkap Bahayanya
Mereka yang dirawat antara lain 10 warga Inggris, sembilan warga Australia, tujuh warga Malaysia dan empat Filipina.
Penumpang tertua yang dirawat berusia 83 tahun.
Boeing 777-300 dengan nomor penerbangan SQ321, membawa 211 penumpang dengan 18 kru, mengalami turbulensi parah di atas Samudera Hindia.
Baca Juga:
Inilah 10 Rute Penerbangan dengan Turbulensi Terberat di Dunia
Penerbangan pun kemudian dialihkan ke Bangkok untuk kemudian mendarat darurat.
Sementara itu, CEO Singapore Airline Goh Choon Phong meminta maaf atas insiden tersebut.
Ia mengungkapkan penyesalannya kepada semua orang yang terdampak dengan turbulensi parah tersebut.