WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan duka cita kepada Presiden Prabowo Subianto atas bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra.
Ucapan belasungkawa itu disampaikan melalui pernyataan resmi pada Minggu (30/11/2025), menyusul meningkatnya jumlah korban dan kerusakan besar yang terjadi di lapangan.
Baca Juga:
Putin Kukuh Minta Penyerahan Wilayah, Ukraina Bersikeras Tak Akan Mengalah
“Terimalah ucapan belasungkawa yang mendalam terkait jatuhnya banyak korban jiwa. Kemudian, kerusakan berskala besar akibat banjir di bagian utara pulau Sumatra,” kata Presiden Putin dalam ucapan tertulisnya.
Putin menegaskan bahwa rakyat Rusia merasakan duka yang sama atas tragedi kemanusiaan tersebut.
Ia berharap proses pemulihan dapat berlangsung cepat agar masyarakat yang terdampak dapat kembali menjalani aktivitas seperti sedia kala.
Baca Juga:
Rusia Luncurkan Pasukan Sistem Nirawak, Fokus pada Perang Drone dan Teknologi Otomatis
“Rusia turut berduka cita bersama mereka yang kehilangan keluarga dan kerabat dalam musibah alam ini. Kami, berharap daerah-daerah yang terdampak dapat secepatnya pulih kembali pada kehidupan normal, aman dan sejahtera,” ucapnya.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menjelaskan latar belakang Presiden Putin mengirimkan pesan belasungkawa tersebut.
Menurutnya, bencana yang melanda Sumatra meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga bagi pemerintah Rusia.
"Bencana yang terjadi di Sumatra merupakan sesuatu yang menyedihkan," kata Sergei saat ditemui di Jakarta, Minggu (30/11/2025).
“Kami sungguh-sungguh berdoa dan memikirkan mereka yang kerabatnya kehilangan nyawa, yang menderita akibat bencana ini, karena sungguh mengerikan. Jadi, kami berdiri bersama rakyat Indonesia, bersama rakyat Sumatra, dan kami berharap kehidupan akan segera kembali normal,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sergei juga menegaskan bahwa hingga saat ini pemerintah Rusia belum mengirimkan bantuan ke lokasi bencana.
Ia menjelaskan bahwa ada prosedur tertentu yang harus dipenuhi sebelum Rusia dapat memberikan dukungan secara resmi.
“Jadi sesuai prosedur kami, jika ada permintaan resmi dari pihak Indonesia, kami akan siap melakukan sesuatu. Mungkin dengan mengirimkan tim penyelamat kami atau pihak lain untuk membawa barang-barang,” kata Dubes Sergei menjelaskan.
“Namun saat ini, kami belum menerima bantuan apa pun dari pihak Indonesia. Jadi kami masih menunggu.”
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), hingga Minggu (30/11/2025) malam jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor di Sumatra Utara mencapai 217 orang, sementara 209 lainnya dilaporkan masih hilang.
Di Provinsi Aceh, tercatat 96 orang meninggal dunia dan 75 orang belum ditemukan. Adapun di Sumatra Barat, korban tewas mencapai 129 jiwa dengan 118 lainnya masih hilang.
Data tersebut menunjukkan betapa masifnya dampak bencana di tiga provinsi tersebut, sehingga upaya pencarian, penyelamatan, dan penanganan darurat masih terus dilakukan oleh pemerintah bersama berbagai pihak terkait.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]