WahanaNews.co | Pemerintah Afghanistan menarik duta besar beserta jajaran
diplomat senior lainnya dari kedutaan besar di Islamabad, Pakistan, terkait
penyiksaan yang dialami Silsila Alikhil, putri dari Dubes Najib
Alikhil.
Jumat (16/7/2021) lalu,
Silsila diculik dan disiksa sekelompok orang secara brutal di Islamabad,
sebelum akhirnya diselamatkan kepolisian setempat.
Baca Juga:
AS Beri Sinyal Bakal Invasi Afghanistan Lagi
"Kepemimpinan Republik Islam
Afghanistan menarik Duta Besar Afghanistan dan jajaran diplomat senior dari
Pakistan hingga semua ancaman keamanan berhasil diatasi, termasuk mengenai
penangkapan dan persidangan pelaku penculikan (Silsila Alikhil)," ujar
Kementerian Luar Negeri Afghanistan, dilansir dari laman RT, Minggu (18/7/2021).
Delegasi Afghanistan akan dikirim ke
Pakistan untuk memonitor investigasi penculikan Silsila.
Kabul tidak menyebutkan secara
spesifik kapan delegasi itu akan dikirim, dan hingga kapan berada di Pakistan.
Baca Juga:
Korban Gempa Afghanistan Tembus 2.200 Jiwa, PBB Peringatkan Angka Bisa Bertambah
Langkah lanjutan, sebut Kemenlu
Afghanistan, akan didasarkan pada temuan investigasi kasus penculikan.
Dalam sebuah laporan medis, Silsila
Alikhil mengalami luka pukulan benda tumpul di bagian kepala, bekas jeratan
tali di lengan dan kaki, serta memar di sekujur tubuh.
Ada kecurigaan korban juga mengalami
patah tulang di beberapa bagian.
Laporan tersebut juga menyebutkan
bahwa kelompok penculik sempat menahan Silsila selama lima jam, sebelum
akhirnya diselamatkan polisi dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Islamabad.
"Penculikan dan penyiksaan yang
dialami putri duta besar Afghanistan telah melukai jiwa negara kami. Jiwa
nasional kami merasa teraniaya," tulis Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Salen, via Twitter.
Otoritas Pakistan mengatakan bahwa
kasus penculikan Silsila sedang diselidiki.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menetapkan investigasi penculikan
putri dubes ini sebagai prioritas utama, dan meminta jajarannya untuk menangkap
pelaku dalam 48 jam ke depan, terhitung sejak Sabtu (17/7/2021) kemarin.
Hubungan antara Afghanistan dan
Taliban cenderung tegang selama bertahun-tahun.
Belum lama ini, Afghanistan menuduh
Pakistan sebagai negara yang memberikan tempat perlindungan bagi Taliban.
Sementara Taliban menuduh Afghanistan
sebagai negara yang memberikan tempat aman bagi sejumlah grup militan.
Pakistan diapresiasi komunitas global
karena mampu membujuk kelompok militan Taliban untuk mau bernegosiasi dengan
Afghanistan dalam dialog damai di Qatar tahun lalu.
Hari Minggu (18/7/2021) kemarin,
delegasi Afghanistan dan Taliban berkomitmen mempercepat dialog damai mereka. [qnt]