WahanaNews.co | Arab Saudi disinyalir akan melakukan segala cara untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz menyatakan dukungannya terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB terkait kepemilikan senjata nuklir Iran.
"Kerajaan menekankan pentingnya menjaga Timur Tengah bebas dari senjata pemusnah massal. Atas dasar ini kami mendukung upaya internasional yang bertujuan mencegah Iran memiliki senjata nuklir," katanya saat berpidato di Majelis Umum PBB di New York, Rabu, (22/9/2021).
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Iran dan Arab Saudi, yang memimpin kekuatan Muslim Syiah dan Sunni di Timur Tengah, telah bersaing selama bertahun-tahun. Kedua negara mendukung perang proksi di Yaman, Suriah dan di negara lain.
Kedua negara memutuskan hubungan diplomatik pada 2016. Namun tahun ini Iran dan Arab Saudi kembali membuka pembicaraan untuk mengurangi ketegangan. Pada Selasa, menteri luar negeri Saudi bertemu dengan mitranya dari Iran, menurut kantor berita semi-resmi Iran Mehr.
"Iran adalah negara tetangga, kami berharap pembicaraan awal bisa memberikan hasil nyata untuk membangun kepercayaan, menghormati kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri," kata Raja Salman.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Pernyataan tersebut menyusul seruan Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk melanjutkan pembicaraan nuklir dengan negara-negara di dunia. Iran juga meminta Amerika Serikat menghapuskan sanksi.
Dalam pidatonya, Raja Salman mengatakan Houthi Yaman menolak inisiatif damai untuk mengakhiri perang. Arab Saudi juga akan mempertahankan diri terhadap rudal balistik dan drone bersenjata.
Penguasa berusia 85 tahun itu mengatakan bahwa kerajaan telah mengambil langkah besar selama lima tahun terakhir. Hal itu sejak pewaris kerajaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman meluncurkan rencana ambisius mendiversifikasi ekonomi dari ketergantungan pada minyak dan perubahan lainnya.