Dia bahkan ingin pindah ke negara lain di Eropa yang lebih sejahtera.
"Sulit sekali," sambung dia.
Baca Juga:
Kunjungan Megabintang Ronaldo ke Kupang, Pj Gubernur: Tak Semua Orang Hebat Peduli Sesama
Data pemerintah menunjukkan sekitar 20 persen warga Portugal memilih tinggal di luar negeri.
"Kami berada di sini agar suara kami didengar," kata Jose Reis yang baru lulus kuliah tapi belum bekerja.
Gerakan "Kehidupan yang Layak" yang diciptakan oleh orang-orang yang tinggal di pinggiran Lisbon yang miskin, mengatakan mereka yang paling rentan sebelum inflasi melonjak adalah mereka yang paling terpukul oleh krisis biaya hidup yang sedang berlangsung.
Baca Juga:
Piala Asia U-23: Pelatih Qatar Berbagi Target Bersama Grup Indonesia
Mereka menginginkan upah yang lebih tinggi guna menutupi beban biaya akibat naiknya kebutuhan pokok dan regulasi pemerintah dalam sektor perumahan.
Portugal pekan lalu mengeluarkan serangkaian langkah besar untuk mengatasi krisis perumahan, tetapi para pegiat HAM mengatakan proposal itu tidak akan berarti banyak jika pemerintah terus mempromosikan kebijakan menarik orang asing kaya ke negara itu, seperti Digital Nomads Visa yang diperkenalkan pada Oktober.[eta/antara]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.