WahanaNews.co, Moskow - Rusia Pada Rabu (30/8/2023), menduga bahwa pemimpin kelompok militer bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, mungkin saja tewas dalam rencana pembunuhan.
Penyelidik saat ini sedang memeriksa berbagai kemungkinan terkait kematian Prigozhin pekan sebelumnya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Prigozhin (62) dikebumikan pada Selasa (29/8/2023) dalam upacara pribadi di kota kelahirannya, Saint Petersburg, setelah memimpin pemberontakan singkat oleh kelompok Wagner melawan militer Rusia selama lebih dari dua bulan.
Otoritas menyatakan bahwa pengusaha yang dihukum oleh Barat ini meninggal saat jet pribadinya jatuh bersama sembilan orang di perjalanan antara Moskwa dan Saint Petersburg.
Dalam pernyataannya pada hari Rabu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menginformasikan kepada media bahwa tim penyelidik sedang mempertimbangkan segala kemungkinan penyebab kecelakaan, termasuk dugaan terencana dengan tujuan jahat.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Jelas terdapat berbagai skenario, termasuk yang Anda tahu, rencana pembunuhan dan lainnya," ujar Peskov, seperti yang dikutip oleh AFP.
Peskov juga menjelaskan bahwa penyelidikan tentang kecelakaan pesawat tersebut berada di bawah yurisdiksi Komite Investigasi Rusia dan tidak akan melibatkan kerja sama internasional dalam proses tersebut.
Kremlin membantah segala tuduhan bahwa mereka mungkin terlibat dalam menyusun kecelakaan tersebut sebagai balasan atas pemberontakan kelompok Wagner di Moskwa pada Juni 2023.
Para penyelidik sedang menyelidiki potensi pelanggaran dalam lalu lintas udara, meskipun rincian belum diungkapkan.
Di sisi lain, pada hari Rabu, sejumlah warga Rusia memberikan penghormatan kepada Prigozhin setelah pengamanan di sekitar lokasi pemakaman dicabut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]