"Kami menunggu informasi lebih lanjut dari pakar energi. Mungkin ada gangguan pasokan air. Tetap di tempat penampungan."
Mykhailo Podolyak, penasihat Kepala Kantor Presiden Ukraina, mengatakan di Twitter bahwa, "serangan besar-besaran baru terhadap fasilitas infrastruktur [Ukraina] sedang berlangsung."
Baca Juga:
Prabowo Kritik Ketergantungan ASEAN ke Kekuatan Global, Tawarkan Jalan Ekonomi Tengah
Selain Ukraina, Moldova juga terdampak bombardir Rusia. Wakil Perdana Menteri Moldova, Andrei Spuni, mengatakan sebagian besar wilayah negaranya gelap gulita tak lama setelah gempuran Rusia menerjang Ukraina.
"Pemadaman besar-besaran terjadi di Moldova setelah serangan Rusia hari ini terhadap infrastruktur energi Ukraina," kata Spuni, seperti dikutip Reuters, Rabu (23/11).
"Moldelectrica, TSO (operator sistem transmisi), berupaya untuk menghidupkan kembali listrik di lebih dari 50 persen negara," lanjut dia.
Baca Juga:
Pidato Strategis Prabowo di SPIEF Rusia: Seruan Kedaulatan Pangan hingga Energi Bersih
Rusia diketahui kembali menggempur Ukraina hari ini dengan meluncurkan rudal ke infrastruktur energi negara itu.
"Musuh meluncurkan serangan rudal pada infrastruktur penting di kota Kyiv. Tetap di tempat penampungan sampai peringatan udara berakhir," kata pemerintah kota Kyiv di media sosial, seperti dikutip AFP.
Akibat serangan itu, tiga orang tewas dan enam lainnya luka-luka.