WahanaNews.co | Rusia meminta Kyrgyzstan dan Tajikistan mendinginkan tensi dan menghindari provokasi usai satu orang dinyatakan tewas akibat baku tembak di perbatasan pada Rabu (14/9/2022).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan negaranya terus memantau situasi di perbatasan Kyrgyzstan-Tajikistan.
Baca Juga:
Indonesia-Tajikistan Bahas Potensi Kerja Sama Energi Terbarukan
"Mengingat perjanjian yang ada antara presiden Kyrgyzstan dan Tajikistan, kami meminta kedua pihak perlu mengambil langkah menormalisasi situasi melalui diplomatik dan politik," kata Zakharova.
Ia kemudian berujar, "[Kedua pihak] juga perlu sepakat mencegah provokasi dalam bentuk apapun."
Di waktu yang sama, Zakharova menegaskan Moskow siap membantu mengatasi masalah di perbatasan yang sudah berlangsung lama.
Baca Juga:
RI-Tajikistan Jajaki Peluang Kerja Sama Bidang Industri dan Infrastruktur
"Kami menyampaikan kesiapan kami untuk membantu semua pihak menemukan solusi jangka panjang yang bisa diterima bersama," ujar Zakharova lagi seperti dikutip TASS.
Lebih lanjut, Zakharova menegaskan Rusia punya pengalaman dalam mengatasi konflik perbatasan, terutama di antara negara tetangganya di Asia Tengah.
Baru-baru ini, Rusia juga mengklaim sukses menjadi juru damai Armenia dan Azerbaijan yang kembali bentrok di perbatasan hingga menewaskan hampir 100 orang tentara dari kedua negara.
Pasukan penjaga perbatasan Kirgizstan dan Tajikistan terlibat bentrok pada Rabu (14/9) hingga menewaskan satu tentara dan melukai tujuh pasukan lainnya.
Menurut pihak berwenang Kirgizstan, tentara Tajikistan menembak ke arah pasukan yang berpatroli di perbatasannya. Tepatnya, di daerah Bulak-Bashi dan Pasky-Aryk, demikian dikutip AFP.
Di Bulak-Bashi, satu tentara Kyrgyzstan terkena pecahan peluru, sementara satu orang lagi mengalami "gegar otak".
Sementara itu, pihak berwenang Tajikistan menuduh pasukan Kirgizstan melepas tembakan mortir dan senapan ke arah pos perbatasan mereka.
Media Tajikistan, Asia Plus, melaporkan seorang penjaga perbatasan Tajikistan tewas dan lima orang mengalami luka-luka.
Bentrok ini terjadi menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) Organisasi Keamanan Shanghai di Uzbekistan. Pertemuan ini bakal dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping.
Insiden bentrok itu bukan kali pertama. Pada 2021 lalu, baku tembak menyebabkan total 50 orang dari Kirgizstan dan Tajikistan tewas.
Perbatasan antara Kyrgyzstan dan Tajikistan membentang sepanjang 970 kilometer. Namun, setengah dari wilayah itu masih diperebutkan dua negara ini. [rin]