WahanaNews.co | Negara-negara Baltik, yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania, mengumumkan pengusiran kepada 10 diplomat Rusia.
Pengusiran ini merupakan respons negara Baltik terhadap invasi Negara Beruang Merah ke Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Latvia mengusir tiga pegawai Kedutaan Besar Rusia sehubungan dengan kegiatan yang bertentangan dengan status diplomatik mereka dan dengan mempertimbangkan agresi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina," kata Menteri Luar Negeri Latvia, Edgars Rinkevics, di Twitter, Jumat (18/3/2022), dikutip dari AFP.
"Keputusan itu telah dikoordinasikan dengan Lithuania dan Estonia," tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Estonia mengatakan, pihaknya telah menyatakan tiga diplomat Rusia sebagai persona non grata (orang yang tak diinginkan) karena melanggar konvensi internasional tentang hubungan diplomatik.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Ketiganya secara langsung dan aktif merusak keamanan Estonia dan menyebarkan propaganda yang membenarkan tindakan militer Rusia," kata Kemlu Estonia.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Lituania mengumumkan bahwa mereka telah mendeklarasikan empat pegawai kedutaan Rusia yang juga dianggap sebagai persona non grata.
Langkah ini diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap Ukraina.
"Serangan militer Rusia terhadap warga sipil, objek sipil, rumah sakit, sekolah, bangsal bersalin, dan objek budaya adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Kemlu Lithuania.
"Layanan khusus Rusia secara aktif terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan invasi militer ke Ukraina, yang mengancam tidak hanya keamanan Ukraina tetapi juga keamanan Lituania," sambung pernyataan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, membalas tindakan negara Baltik dengan mengatakan akan ada "respons yang sesuai untuk semua pengusiran diplomat Rusia yang tidak dapat dibenarkan".
Sebelumnya, Kementerian luar negeri Bulgaria juga telah mengumumkan pengusiran 10 diplomat Rusia.
Anggota Uni Eropa ini mengatakan, mereka telah melanggar konvensi internasional tentang hubungan diplomatik, sebuah formulasi yang sering digunakan oleh kementerian untuk menunjuk spionase.
Terkait negara Baltik ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan, apabila Ukraina tumbang, Rusia akan mengancam negara-negara Baltik.
"Jika kami tidak ada lagi, kemudian Tuhan mengharamkan, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi yang berikutnya," sambung dia.
"Percayalah!" lanjutnya. [gun]