"Serangan militer Rusia terhadap warga sipil, objek sipil, rumah sakit, sekolah, bangsal bersalin, dan objek budaya adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Kemlu Lithuania.
"Layanan khusus Rusia secara aktif terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan invasi militer ke Ukraina, yang mengancam tidak hanya keamanan Ukraina tetapi juga keamanan Lituania," sambung pernyataan itu.
Baca Juga:
Pidato Strategis Prabowo di SPIEF Rusia: Seruan Kedaulatan Pangan hingga Energi Bersih
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, membalas tindakan negara Baltik dengan mengatakan akan ada "respons yang sesuai untuk semua pengusiran diplomat Rusia yang tidak dapat dibenarkan".
Sebelumnya, Kementerian luar negeri Bulgaria juga telah mengumumkan pengusiran 10 diplomat Rusia.
Anggota Uni Eropa ini mengatakan, mereka telah melanggar konvensi internasional tentang hubungan diplomatik, sebuah formulasi yang sering digunakan oleh kementerian untuk menunjuk spionase.
Baca Juga:
Koalisi Timur Bangkit, Putin dan Xi Beri Peringatan Keras ke AS Soal Konflik Israel-Iran
Terkait negara Baltik ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan, apabila Ukraina tumbang, Rusia akan mengancam negara-negara Baltik.
"Jika kami tidak ada lagi, kemudian Tuhan mengharamkan, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi yang berikutnya," sambung dia.
"Percayalah!" lanjutnya. [gun]