WahanaNews.co | Menyambut perhelatan puncak KTT G20 di Bali, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak seluruh masyarakat Indonesia terus menjaga citra dan wajah baik Tanah Air.
Menurutnya hal tersebut menjadi sangat penting karena posisi Indonesia sendiri saat ini menjadi tuan rumah dan juga menjadi Presidensi G20.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi
“Saya mengajak kita semua untuk terus menjaga wajah Indonesia di mata dunia selaku tuan rumah sekaligus keketuaan G20 tahun ini,” kata Luhut dalam Konferensi Pers ‘Siap Sambut G20’ dipantau secara virtual.
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan bahwa tujuan utama dari Presidensi G20 Indonesia yang dilakukan di Bali adalah supaya bisa mendorong dunia pulih secara bersama-sama. Termasuk juga untuk bisa terus menyebarkan aura persahabatan dan perdamaian.
“Dari Bali kita ingin mengajak dunia untuk pulih bersama, untuk bangkit lebih kuat, dengan bergotong-royong serta membawa perdamaian bagi masyarakat dunia. Bali memberikan aura persahabatan, Bali memberikan aura perdamaian,” tambah Luhut.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap RI Pindahkan Ibu Kota Karena Naiknya Permukaan Laut Naik Tiap Tahun
Luhut kemudian menjelaskan dampak manfaat diselenggarakannya KTT G20. Dirinya menuturkan bahwa perekonomian nasional menjadi sangat terbantu, belum lagi kepercayaan dunia juga langsung turut meningkat.
Bahkan saat ini dunia tengah menganggap Indonesia berperan sangat strategis dalam percaturan global sehingga mendatangkan pula kepercayaan para investor.
“Kegiatan ini (KTT G20) telah memberikan dampak bukan hanya kepada ekonomi nasional maupun Bali, tapi juga kepercayaan internasional bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam percaturan global dan merupakan tempat investasi yang sangat-sangat strategis,” terang Menko Luhut.
Luhut juga membeberkan data mengenai kontribusi kongkret dari adanya G20 pada PDB Indonesia. Terbukti bahwa kontribusi G20 terhadap pada tahun 2022 diperkirakan akan mencapai Rp7,5 triliun berkat penyelenggaraan G20.
“Diperkirakan kontribusi G20 mencapai USD533 juta atau sekitar Rp7,5 triliun terhadap PDB Indonesia pada tahun 2022,” jelasnya.
Tidak hanya sekedar PDB saja, namun konsumsi domestik juga ikut meningkat dengan perkiraan bisa naik sampai Rp1,7 triliun. Pelaksanaan G20 di Bali juga mampu menyerap banyak sekali jumlah tenaga kerja, hingga lebih dari 33 ribu orang.
“Konsumsi domestik yang didorong oleh rangkaian forum G20 ini diperkirakan naik sampai Rp1,7 triliun dan membangkitkan serapan tenaga kerja hingga lebih dari 33.000 orang, terutama pada sektor transportasi, akomodasi, meeting, incentive conference exhibiton dan usaha mikro kecil dan menengah,” ucap Luhut.
Pada kesempatan itu, dirinya kembali mengajak seluruh masyarakat untuk bisa mendoakan agar G20 bisa berjalan dengan sukses dan membawa banyak sekali kebermanfaatan bagi pemulihan dunia.
“Saya sekali lagi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan kesuksesan Indonesia membawa forum KTT G20 bermanfaat untuk dunia,” pungkasnya. [rna]