WahanaNews.co, Jakarta - Sedikitnya 21 orang tewas akibat kebakaran yang melanda area tambang milik raksasa baja global ArcelorMittal di Kazakhstan.
Kebakaran ini mendorong pemerintah Kazakhstan untuk memerintahkan 'diakhirinya kerja sama investasi' dengan perusahaan tersebut.
Baca Juga:
Ditangkap karena Kasus Suap PPPK, Zahir Tetap Daftarkan Diri di Pilkada Batu Bara
Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/10/2023), kebakaran yang terjadi pada Sabtu (28/10) waktu setempat ini merupakan insiden mematikan kedua yang terjadi dalam dua bulan terakhir di area tambang ArcelorMittal di Kazakhstan. Dalam insiden pada Agustus lalu, sedikitnya lima pekerja tambang tewas.
"Pemerintah telah memerintahkan untuk mengakhiri kerja sama investasi dengan ArcelorMittal," ucap Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dalam pernyataannya yang dirilis tak lama usai kebakaran terjadi di dekat kota Karaganda.
Operasional ArcelorMittal di negara tersebut sering dituduh gagal mematuhi peraturan keselamatan dan lingkungan oleh otoritas setempat.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
Pernyataan pihak ArcelorMittal menyebut sedikitnya 21 pekerja tambang tewas di area tambang Kostensko. Upaya pencarian terus dilanjutkan terhadap 23 pekerja tambang lainnya yang terjebak usai kebakaran terjadi.
Otoritas setempat mengatakan sejak awal bahwa sekitar 40 petugas penyelamat telah dikirimkan ke lokasi insiden, dan Menteri Urusan Darurat Syrym Shariphanov menyatakan dirinya segera tiba di lokasi.
Belum diketahui secara jelas penyebab kebakaran tersebut. Tokayev dalam pernyataannya mengatakan bahwa komisi investigasi akan dibentuk untuk melakukan penyelidikan terhadap insiden itu.