Kecaman dari Berbagai Pihak
Presiden Irak, Barham Salih, mengutuk serangan drone sebagai kejahatan keji terhadap Irak. "Kami tidak dapat menerima bahwa Irak akan terseret ke dalam kekacauan dan kudeta terhadap sistem konstitusionalnya," katanya dalam sebuah tweet.
Baca Juga:
Koalisi Arab Saudi Gempur Stasiun Satelit di Yaman
Ulama Muslim Syiah Moqtada al-Sadr, yang partainya merupakan pemenang terbesar dalam pemilihan bulan lalu, menyebut serangan itu sebagai tindakan teroris terhadap stabilitas Irak yang bertujuan untuk "mengembalikan Irak ke keadaan kacau untuk dikendalikan oleh pasukan non-negara".
Amerika Serikat, Arab Saudi dan Iran juga mengutuk serangan itu.
Dalam beberapa gambar yang diterbitkan oleh INA, tampak kerusakan di beberapa titik di kediaman Kadhimi. Sementara itu, kendaraan SUV yang diparkir di garasi juga rusak akibat serangan drone.
Baca Juga:
AS Rilis Tayangan Aksi Drone yang Tewaskan 10 Warga Afghanistan
"Sisa-sisa drone bermuatan bahan peledak diambil oleh pasukan keamanan untuk diselidiki," kata seorang pejabat keamanan yang mengetahui serangan itu kepada Reuters.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang melakukan serangan itu," kata pejabat keamanan itu lagi tanpa menyebutkan nama.
"Kami sedang memeriksa laporan intelijen kami dan menunggu hasil penyelidikan awal untuk menemukan pelakunya," tandasnya.
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.