WahanaNews.co | Serangan udara militer yang terjadi di Mekele, ibu kota Tigray, Ethiopia telah menewaskan sedikitnya 3 orang warga sipil pada Senin (18/10).
Dilansir AFP, pemerintah pada awalnya membantah laporan tentang pemboman di Mekele sebagai "kebohongan mutlak" tetapi media pemerintah kemudian mengkonfirmasi bahwa angkatan udara telah menyerang Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) di kawasan tersebut.
Baca Juga:
Alamak! Pilot Ethiopian Airlines Tertidur Saat Terbang
Serangan tersebut merupakan serangan udara pertama di Mekele sejak perang saudara antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak TPLF di wilayah utara Tigray berlangsung hampir setahun terakhir. Perang itu menyebabkan krisis kemanusiaan di mana puluhan ribu warga terpaksa mengungsi.
Penyerangan awal pekan ini terjadi ketika pemerintahan Perdana Menteri Abiy Ahmad mulai memberikan tekanan baru melawan TPLF.
Berdasarkan laporan Kantor Berita Ethiopia yang dikutip dari AFP, serangan itu menghantam peralatan medis dan peralatan komunikasi yang digunakan oleh TPLF. Selain itu, upaya untuk mencegah jatuhnya korban sipil selama serangan udara telah dilakukan.
Baca Juga:
Pria Ethiopia Berebut Daftar Jadi Tentara Bayaran Rusia
Sumber AFP mengungkapkan serangan pertama terjadi di dekat sebuah pabrik semen di pinggiran Mekele, kota yang dikuasai TPLF sejak Juni lalu.
Kemudian, serangan kedua menghantam pusat kota dekat Hotel Planet, yang sering digunakan oleh pejabat tinggi TPLF.
Seorang juru bicara pemerintah sebelumnya menyebut laporan itu sebagai kebohongan yang dibuat oleh TPLF "untuk menyesatkan masyarakat internasional" dan memberikan tekanan pada Ethiopia.
"Tidak ada alasan, atau tidak ada rencana, untuk menyerang warga sipil di Mekele, yang merupakan bagian dari Ethiopia, dan rumah bagi warga kami sendiri. Ini adalah kebohongan mutlak," ujar Kepala Layanan Komunikasi Pemerintah Legesse Tulu kepada AFP.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tengah menyelidiki laporan "mengkhawatirkan" terkait serangan udara tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres mendesak kedua belak pihak untuk menghindari serangan terhadap warga sipil dan menyerukan penghentian permusuhan.
"Sekjen sangat prihatin atas eskalasi konflik di Ethiopia utara seperti yang digambarkan oleh serangan udara di Mekele hari ini," kata juru bicara Gutteres, Stephane Dujarric, dalam pernyataan kepada media. [qnt]