WahanaNews.co | Serangan udara ke wilayah Sanaa, Yaman oleh koalisi yang dipimpin Arab Saudi menewaskan sedikitnya 70 orang. Sebanyak 130 lainnya mengalami luka. Serangan udara itu berkaitan dengan teror kelompok Houthi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu. Setelah itu, Arab Saudi memimpin koalisi menyerang Yaman, basis utama Houthi.
Serangan udara terhadap Yaman juga mengenai bangunan telekomunikasi di Hodeidah hingga membuat internet mati. Ada tiga anak yang menjadi korban jiwa akibat serangan itu. Dewan Pengungsi Norwegia menyatakan internet masih padam hingga Jumat sore (21/1). Pengiriman bantuan menjadi terganggu.
Baca Juga:
Dukungan Uni Emirat Arab untuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027
Seperti diberitakan CNN, koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengakui melancarkan serangan udara ke wilayah Sanaa dan Hobeidah pada Jumat (21/1). Mereka mengklaim penyerangan ke Sanaa tidak mengincar warga sipil, melainkan kelompok militer Houthi. Mengenai serangan ke Hobeidah, koalisi mengklaim tak mengincar gedung telekomunikasi hingga membuat internet padam.
Mereka mengaku telah menyerang sarang kejahatan terorganisir di Hobeidah yang merupakan kota pelabuhan. Sementara itu, Palang Merah Internasional mengecam serangan yang dilakukan ke wilayah Yaman hingga membuat puluhan orang tewas.
"ICRC sangat prihatin dengan permusuhan dalam beberapa terakhir, termasuk serangan terhadap kota-kota di Yaman, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab," mengutip pernyataan Palang Merah Internasional seperti diberitakan CNN.
Baca Juga:
Uni Emirat Arab Keluar dari 'Daftar Abu-abu' FATF Setelah Reformasi Sukses
Eskalasi militer di Timur Tengah meninggi usai teror di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Senin lalu (17/1). Serangan pesawat nirawak atau drone milik kelompok Houthi meledakkan truk tangki hingga mengakibatkan tiga orang tewas.
Beberapa jam setelahnya, Kelompok Houthi di Yaman mengakui bahwa serangan drone yang mengakibatkan ledakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab adalah tindakan mereka. Mereka mengklaim telah menargetkan sejumlah objek vital untuk diserang. Houthi lalu meminta warga sipil dan warga negara atau perwakilan negara asing untuk menghindari tempat vital di Uni Emirat Arab.
Angkatan perang Arab Saudi lantas melancarkan serangan udara ke wilayah Sanaa, Yaman, lokasi yang menjadi basis kelompok Houthi. Serangan dimulai pada Selasa (18/1). [qnt]