WahanaNew.co, Jakarta - Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) merilis sejumlah nama perusahaan dengan produk yang terbukti terafiliasi Israel sebagai rujukan untuk menjawab kebingungan masyarakat.
Daftar yang juga menjadi penguat dari Irsyadat MUI 'Ramadhan Tanpa Produk Genosida' ini pun mendapat tanggapan langsung dari Wakil Sekretaris Jendral MUI Arif Fahrudin.
Baca Juga:
Babak Belur Dihantam Boikot, Starbucks dan H&M Angkat Kaki dari Negara Ini
Arif mengatakan MUI tidak memiliki otoritas membuat daftar produk terafiliasi. Namun, MUI memperbolehkan lembaga-lembaga juga masyarakat yang berfokus pada hal tersebut untuk melakukan riset demi membuktikan produk tersebut benar terafiliasi Israel.
"Maka dengan ini MUI meminta kepada stakeholder yang terkait, seperti pemerintah, kementerian terkait, dan lembaga non struktural untuk ikut aktif memberikan literasi bagi masyarakat dengan membuka data dan informasi produk mana yang terafiliasi serta menyebutkan sumber yang jelas itu tidak masalah," ungkap Arif dalam keterangan tertulis, Minggu (31/3/2024).
Arif mempersilakan masyarakat menggunakan daftar perusahaan dan produk terafiliasi Israel dari YKMI sebagai rujukan menjalankan Irsyadat MUI.
Baca Juga:
Indonesia Ternyata Getol Impor Barang Ini dari Israel
Ia menambahkan bulan Ramadan bisa menjadi momentum masyarakat untuk melakukan gerakan boikot produk pro Israel secara masif.
Menurutnya, tindakan genosida yang dilakukan Israel bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945 yang menyatakan penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
“Untuk diplomasi keagamaan MUI telah mengeluarkan Fatwa No. 83 Tahun 2023 dan menjelang Bulan Ramadan kemarin juga mengeluarkan Irsyadat MUI yang salah satu poinnya adalah imbauan agar Bulan Ramadan ini dan seterusnya selama kejahatan di Palestina oleh Israel ini masih berlangsung untuk tidak menggunakan produk yang terafiliasi Israel dan menghimbau agar beralih ke produk nasional," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto mendorong semua pihak, termasuk masyarakat dan akademisi kampus meriset produk yang mendukung/tidak Israel. Dengan begitu, masyarakat bisa mengetahui daftar produk yang pro Israel atau tidak.
MUI juga memberikan imbauan kepada para penjual di Indonesia agar tidak menjual produk-produk yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel. MUI menyatakan aksi boikot tersebut diserukan untuk memperlemah ekonomi Israel agar tidak melakukan penyerangan lagi terhadap Palestina.
Sementara itu, Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan menjelaskan Gerakan #RamadhanTanpaProdukGenosida merupakan komitmen umat muslim untuk mengikuti Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina dan Irsyadat MUI untuk memboikot produk terafiliasi Israel.
"Berdasarkan analisis dan kajian internal, kami sudah mendata dan mengidentifikasi ada sepuluh perusahaan, produk yang terafiliasi dengan Israel," jelas Himawan.
Sepuluh produk tersebut, yakni Starbucks, Danone, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Burger King, dan Kurma Israel.
Dari kesepuluh produk tersebut, Himawan menyebutkan masih ada produk lain yang terafiliasi dan produknya tersebar di Indonesia.
[Redaktur: Alpredo Gultom]