WahanaNews.co | Rentetan tragedi penembakan massal yang menelan korban anak-anak dan warga sipil di Amerika Serikat (AS) betul-betul membuat Presiden Joe Biden prihatin, bahkan cemas.
Maka, Joe Biden mendesak Kongres AS untuk mengubah undang-undang kepemilikan senjata guna merespons serangkaian penembakan massal yang telah melanda negara itu.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Berbicara dari Gedung Putih dalam pidato yang disiarkan langsung pada Kamis (2/6/2022) malam, Biden bertanya, berapa harga yang dibutuhkan untuk mengubah UU Senjata di Amerika, menyusul penembakan terhadap anak-anak sekolah di Texas, di sebuah gedung medis di Oklahoma, dan di pusat perbelanjaan di Buffalo, New York, baru-baru ini.
"Demi Tuhan, berapa banyak lagi pembantaian yang mau kita terima?" tanya Biden.
Presiden yang berasal dari Partai Demokrat itu menyerukan sejumlah tindakan yang secara historis ditentang oleh Partai Republik di Kongres, termasuk melarang penjualan senjata serbu, atau --jika itu tidak memungkinkan-- menaikkan usia minimum untuk membeli senjata itu menjadi 21 dari 18 tahun, serta mencabut perlindungan kewajiban yang melindungi produsen senjata dari tuntutan atas kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang yang membawa senjata mereka.
Baca Juga:
Besok Joe Biden dan Donald Trump Debat Pertama Capres AS 2024
"Kita tidak bisa mengecewakan rakyat Amerika lagi," kata Biden, yang menekan Partai Republik untuk mengizinkan RUU dengan langkah-langkah pengendalian senjata diproses untuk pemungutan suara.
AS, yang mencatat tingkat kematian akibat kekerasan bersenjata yang lebih tinggi daripada negara kaya lainnya, telah terguncang dalam beberapa pekan terakhir oleh penembakan massal di sebuah toko kelontong di bagian utara New York, sebuah sekolah dasar di Texas yang menewaskan 19 anak-anak, dan gedung medis di Oklahoma.
Anggota parlemen sedang mencari langkah-langkah untuk memperluas pemeriksaan latar belakang dan mengesahkan undang-undang "bendera merah" yang akan memungkinkan petugas penegak hukum untuk mengambil senjata dari orang yang menderita penyakit mental.