WahanaNews.co | Invasi Moskow ke Ukraina berdampak pula pada sektor perfilman di Rusia. Bioskop-bioskop di negeri itu kehilangan pasokan film-film Barat terbaru.
Lima raksasa Hollywood - Disney, Warner Bros, Universal, Sony Pictures, dan Paramount - semuanya telah berhenti merilis film baru di Rusia.
Baca Juga:
Prilly Latuconsina Angkat Isu Kesehatan Mental Lewat Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis'
Sebelum terhentinya suplai film Hollywood, perusahaan Rusia Mosfilm-Master mendubbing sekitar 10 film asing sebulan, kebanyakan dari bahasa Inggris.
"Sekarang kami telah kehilangan dua pertiga bisnis,” kata Direktur Perusahaan Yevgeny Belin kepada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (6/4/2022).
"Selama pandemi, kami memiliki film tetapi tidak ada bioskop yang buka. Hari ini, kami memiliki bioskop tetapi tidak ada film," katanya dalam sebuah wawancara di studio sulih suara berteknologi tinggi di Moskow.
Baca Juga:
CJ ENM, Lifelike Pictures, BASE Entertainment Kolaborasi Adaptasi "My Annoying Brother"
Asosiasi Pemilik Bioskop Nasional Rusia mengatakan bulan lalu, bahwa bioskop berisiko kehilangan hingga 80 persen dari pendapatan mereka.
Hal senada diungkapkan Olga Zinyakova, Presiden Karo, salah satu jaringan bioskop terkemuka Rusia. “Sejak konflik dimulai pada 24 Februari, jumlah tiket yang terjual di 35 bioskop Karo telah turun 70 persen,” kata Zinyakova.
Padahal sebelum perang Rusia-Ukraina terjadi, orang Rusia adalah penonton bioskop yang rajin dengan jumlah tiket masuk tertinggi di Eropa, 145,7 juta tahun lalu, menurut Observatorium Audiovisual Eropa. Banyak yang berduyun-duyun untuk melihat film-film Hollywood, yang sering disulihsuarakan, alih-alih ditayangkan dengan subtitle.
Dengan terhentinya suplai film dari Hollywood, perfilman Rusia mulai melirik sumber film lainnya, kemungkinan dari Asia dan Amerika Latin.
Mosfilm-Master mengaku sedang mencari penerjemah dari Korea dan Mandarin, meskipun Belin mengaku meragukan bahwa film Asia bisa laku di Rusia karena perbedaan budaya.
"Orang Barat lebih dekat dengan kita," kata Belin, yang telah menghabiskan tiga dekade dalam bidang sulih suara.
Sementara Zinyakova mengaku siap untuk memasukkan lebih banyak film Asia dan Amerika Latin di antara rilis mendatang.
"Ketika Hollywood kembali, pasar dan pemirsa Rusia tidak lagi sama," katanya.
Kondisi ini juga berdampak pada para pekerja di industri pefilman Rusia. Setelah bertahun-tahun menerjemahkan film-film Hollywood, Mila Grekova dari Rusia tiba-tiba dipecat dari pekerjaannya setelah intervensi militer Moskow di Ukraina.
Tapi, itu tidak membuat Grekova berbalik melawan Presiden Vladimir Putin. "Baratlah yang saya benci hari ini dan bukan Putin," kata pria berusia 56 tahun itu.
"Bollywood mungkin menggantikan Hollywood di Rusia, tetapi sudah terlambat bagi saya untuk belajar bahasa Hindi," katanya, merujuk pada penolakan India untuk mengutuk Moskow atau ikut serta dengan sanksi. [rin]