WahanaNews.co | Partai Pekerja Sosial Demokrat Swedia mendukung langkah bergabungnya Swedia dengan aliansi militer NATO.
Namun pihaknya menentang penempatan senjata nuklir atau menjadi tuan rumah pangkalan NATO.
Baca Juga:
Debat soal Palestina Memanas, Menlu Swedia Dihujani Tomat dan Bawang
Pernyataan yang relevan juga telah diposting di situs partai politik tersebut.
Hal tersebut disampaikan pada pertemuan Minggu (15/5/2022) kemarin.
Di mana dewan partai akan bekerja untuk mengajukan keanggotaan di NATO.
Baca Juga:
Raih 18 Trofi Selama Karir, Ini Profil Sven-Goran Eriksson yang Meninggal Dunia
"Dewan partai pada pertemuannya pada 15 Mei 2022 memutuskan bahwa partai akan bekerja menuju Swedia untuk mengajukan keanggotaan di NATO," kata Sosial Demokrat dalam sebuah pernyataan, dikutip dari media Rusia, TASS.
Pada saat yang sama, pemerintah Swedia juga menolak sepihak terhadap penyebaran senjata nuklir dan pangkalan permanen di wilayah Swedia.
Diberitakan sebelumnya, pada Jumat (13/5/2022), parlemen lintas partai merilis sebuah laporan.
Laporan itu menyimpulkan bahwa keanggotaan NATO akan meningkatkan keamanan bagi Swedia yang selama ini bersikap netral.
Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson, mengatakan, bergabung dengan NATO adalah keputusan terbaik.
Menurutnya, Swedia dalam posisi rentan jika menjadi satu-satunya negara di kawasan Baltik yang bukan anggota NATO.
Sebelumnya, Finlandia juga telah mengumumkan niatnya bergabung dengan NATO.
Presiden Finlandia, Sauli Niinisto, telah mengonfirmasi akan mengajukan permohonan bergabung.
Bahkan Niinisto juga mengaku telah berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait keputusan tersebut. [gun]