WahanaNews.co | Partai Pekerja Sosial Demokrat Swedia mendukung langkah bergabungnya Swedia dengan aliansi militer NATO.
Namun pihaknya menentang penempatan senjata nuklir atau menjadi tuan rumah pangkalan NATO.
Baca Juga:
Siloam Hospitals Jadi Tuan Rumah Kunjungan Delegasi SISP 2025 dari Swedia
Pernyataan yang relevan juga telah diposting di situs partai politik tersebut.
Hal tersebut disampaikan pada pertemuan Minggu (15/5/2022) kemarin.
Di mana dewan partai akan bekerja untuk mengajukan keanggotaan di NATO.
Baca Juga:
Swedia dan Indonesia Perkuat Kerja Sama Kesehatan Lewat MoU di SISP 2025
"Dewan partai pada pertemuannya pada 15 Mei 2022 memutuskan bahwa partai akan bekerja menuju Swedia untuk mengajukan keanggotaan di NATO," kata Sosial Demokrat dalam sebuah pernyataan, dikutip dari media Rusia, TASS.
Pada saat yang sama, pemerintah Swedia juga menolak sepihak terhadap penyebaran senjata nuklir dan pangkalan permanen di wilayah Swedia.
Diberitakan sebelumnya, pada Jumat (13/5/2022), parlemen lintas partai merilis sebuah laporan.
Laporan itu menyimpulkan bahwa keanggotaan NATO akan meningkatkan keamanan bagi Swedia yang selama ini bersikap netral.
Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson, mengatakan, bergabung dengan NATO adalah keputusan terbaik.
Menurutnya, Swedia dalam posisi rentan jika menjadi satu-satunya negara di kawasan Baltik yang bukan anggota NATO.
Sebelumnya, Finlandia juga telah mengumumkan niatnya bergabung dengan NATO.
Presiden Finlandia, Sauli Niinisto, telah mengonfirmasi akan mengajukan permohonan bergabung.
Bahkan Niinisto juga mengaku telah berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait keputusan tersebut. [gun]