Sebelumnya pada 2 Agustus, dua orang yang diduga Taliban
juga menembak mati penerjemah Amdadullah Hamdard, yang sering menjadi
kontributor surat kabar Jerman Die Zeit, di kota Jalalabad, Afganistan timur.
Pertengahan bulan Juli lalu, fotografer India terkenal dunia
dan pemenang Penghargaan Pulitzer, Danish Siddiqui, tewas tertembak di
Kandahar, diduga dibunuh oleh Taliban.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Aliansi Media Minta
Bantuan
Atas rentetan peristiwa ini, DW telah bergabung dengan Asosiasi
Federal Penerbit Surat Kabar Jerman (BDZV), Die Zeit, Der Spiegel,
Deutschlandradio, dpa, Reporters Without Borders, stern, Sddeutsche Zeitung,
Frankfurter Allgemeine Zeitung, taz, RTL, n-tv, dan Arte menuliskan surat
terbuka yang meminta pemerintah Jerman untuk membuat program visa darurat bagi
staf Afganistan.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Asosiasi Jurnalis Jerman (DJV) juga menyerukan kepada
pemerintah Jerman untuk mengambil tindakan cepat, mengingat wartawan lokal yang
bekerja untuk media Barat kini sedang diburu.
"Jerman tidak boleh berpangku tangan sementara
rekan-rekan kita dianiaya dan bahkan dibunuh," kata Frank berall, ketua
DJV. Dia mengatakan bahwa sangat penting untuk menyelamatkan para jurnalis ini
sekarang dan menawarkan mereka perlindungan di Jerman.