WahanaNews.co | Beredar foto-foto dua jurnalis Afghanistan dalam kondisi memar-memar dan penuh luka, akibat dipukuli Taliban.
Nematullah dan Taqi, demikian nama kedua jurnalis tersebut, mengalami luka di sekujur tubuhnya setelah dipukuli pejuang Taliban saat ditahan berjam-jam.
Baca Juga:
Soroti Kekerasan Terhadap Jurnalis Perempuan, AJI: SOP Belum Maksimal
Kedua jurnalis itu ditangkap Taliban ketika meliput aksi unjuk rasa kaum perempuan di Kabul beberapa hari lalu.
Unjuk rasa itu meminta agar Taliban menghentikan pelanggaran terhadap hak perempuan.
Dikutip dari Sky News, Taliban menciduk dua jurnalis itu ke markas polisi dan menempatkan mereka di ruangan yang berbeda.
Baca Juga:
Pernah Dinilai Lecehkan Profesi Jurnalis, Ini Sederet Blunder Ganjar Pranowo
Setelah itu mereka dipukuli dengan kabel. Keduanya kemudian dibebaskan Rabu (8/9/2021).
Mereka pun kemudian menerima perawatan medis dari rumah sakit karena cedera di wajah dan punggungnya.
“Dua kolega saya ditahan oleh Taliban dan dipukuli selama empat jam,” kata Pemimpin Redaksi Etilaat-e Roz, Zaki Daryabi.
“Di bawah penyiksaan yang brutal dan terus menerus dari Taliban, para reporter itu empat kali kehilangan kesadaran,” ujarnya.
Zaki pun menegaskan bahwa insiden yang menimpa kedua rekannya tersebut tak bisa diterima.
“Kami ingin Taliban membawa prajuritnya kepada keadilan. Kami dan semua organisasi media bersatu melawan siksaan yang tak bisa diterima itu,” ujarnya.
Menurut pengawas Hak Asasi Manusia (HAM), Human Rights Watch, Taliban telah menahan dan menyerang jurnalis serta memberlakukan pembatasan baru untuk pekerja media.
Mereka menuntut agar serangan dihentikan dan pembatasan dibatalkan.
“Otoritas Taliban mengatakan mereka akan membiarkan fungsi media bekerja lama, karena mereka menghormati nilai-nilai Islam, namun mereka terus menghalangi jurnalis melaporkan demonstrasi,” tutur Direktur Human Rights Watch Asia, Patricia Gossman.
“Taliban harus memastikan semua jurnalis bisa melakukan tugasnya, tanpa pembatasan yang penuh kekerasan atau ketakutan,” katanya.
Mereka pun melaporkan Taliban sebelumnya telah menahan jurnalis foto, Wahid Ahmadi dari Tolonews, dan kini telah dilepaskan. [qnt]