Menurut sumber AFP, tambang yang runtuh ini merupakan lokasi yang sebelumnya dikelola oleh sebuah perusahaan asal China, tetapi kini terbengkalai dan dioperasikan secara ilegal oleh penambang lokal.
Upaya penyelamatan terus dilakukan untuk mencari korban yang mungkin masih tertimbun di dalam reruntuhan.
Baca Juga:
HPE Komoditas Konsentrat Tembaga Naik pada Maret 2025
Kejadian ini bukan yang pertama di Mali. Pada 29 Januari lalu, tambang emas di daerah Danga, distrik Kangaba, wilayah Koulikoro, juga mengalami insiden serupa yang menewaskan sekitar 10 orang.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.