WahanaNews.co | Pasukan pendukung rezim militer Myanmar dilaporkan menghancurkan dan membakar hampir 100 rumah di sebuah desa di kota Ayeyarwaddy, distrik Sagaing pada Senin (13/12/2021) pagi. Militer Myanmar mengklaim anggota milisi lokal anti-junta berlindung di wilayah tersebut.
Seorang penduduk desa Kebar Ayeyarwaddy mengatakan kepada Radio Free Asia Myanmar Service dengan syarat anonim, bahwa hampir semua penduduk telah meninggalkan daerah itu sebelum tentara tiba sekitar pukul 9:00 pagi.
Baca Juga:
Tragis! Rumah di Nias Utara Ludes Dilahap Si Jago Merah, Nenek 80 Tahun Tewas
Warga tidak dapat memadamkan api sampai sekitar tujuh jam kemudian, ketika sudah terlambat dan bangunan telah hangus.
“Mereka mulai membakar rumah-rumah begitu mereka memasuki desa. Bukan satu rumah yang mulai terbakar. Banyak rumah mulai terbakar pada saat bersamaan. Hampir semua rumah terbakar. Mereka membakar sekitar 100 rumah,” jelas warga desa tersebut, seperti dikutip dari Radio Free Asia, Selasa (14/12/2021).
Militer telah mengklaim bahwa para pejuang dengan cabang lokal dari Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) anti-junta berlindung di desa Kebar setelah pertempuran antara milisi dan pasukan pemerintah pada 6 dan 8 Desember. Secara keseluruhan, ada sekitar 300 rumah tangga di desa tersebut.
Baca Juga:
Sempat Terdengar Ledakan, 4 Rumah di Nias Selatan Terbakar
Warga mengatakan bahwa anggota Pasukan Latihan Dasar Militer No. 10, juga dikenal sebagai Pasukan Timur, dan pendukung militer termasuk di antara pasukan yang memasuki desa pada awal pekan kemarin.
Mereka mengatakan bahwa tentara ditempatkan di pagoda Myae See Gone, dekat desa tetangga Thale Bar, sekitar dua mil jauhnya.
“Sebelum mereka memasuki desa, mereka menembakkan artileri ringan dan berat ke desa. Jadi, kami harus mundur karena mereka menggunakan kekuatan yang tidak proporsional. Mereka menyerbu desa dan membakar sebagian besar rumah. Mereka bahkan menghancurkan sekolah dan biara. Mereka juga memakan sisa makanan di rumah,” lanjutnya.