Misi PBB telah menerima lebih dari 300 tuduhan pembunuhan warga sipil di area-area sekitar Kiev, Chernihiv, Kharkiv dan Sumy, yang pernah dikuasai pasukan Rusia hingga awal Maret lalu.
Hingga awal invasi pada 24 Februari hingga 20 April, misi PBB mencatat dan memverifikasi bahwa 2.345 warga sipil tewas dan 2.919 warga sipil lainnya luka-luka.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
"Kami tahu jumlah sebenarnya akan jauh lebih tinggi dengan kengerian yang terjadi di area-area pertempuran sengit, seperti Mariupol, terungkap," sebut Bachelet.
PBB juga menerima 75 tuduhan kekerasan seksual oleh pasukan Rusia, termasuk terhadap anak-anak.
"Pertama dan terutama, perang yang tidak masuk akal ini harus berhenti. Tapi dengan pertempuran tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda, sangat penting agar semua pihak yang berkonflik memberikan instruksi jelas kepada petempur mereka untuk secara ketat menghormati hukum kemanusiaan internasional dan hukum HAM internasional," cetus Bachelet.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Sementara itu terkait pihak Ukraina, Bachelet menyatakan Misi Pemantau HAM PBB juga menerima informasi soal dugaan penahanan sewenang-wenang oleh pasukan Ukraina atau orang-orang yang berafiliasi dengan militer Ukraina.
"Dalam beberapa kasus, kerabat tidak memiliki informasi soal di mana orang tercinta mereka, menimbulkan kekhawatiran serius soal penghilangan paksa, kepatuhan pada proses hukum, dan risiko penyiksaan dan perlakuan buruk," sebutnya. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.