WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock menegaskan pentingnya perlindungan bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya di berbagai negara, baik dari kekerasan maupun penyalahgunaan kecerdasan buatan.
"Akibat konflik pada 2023 saja, setidaknya 120 jurnalis tewas saat bertugas. Hampir sepertiganya berada di Jalur Gaza, dan itu tidak dapat kita diterima," kata Baerbock dalam pidato utama Forum Media Global (GMF) 2024 di Pusat Konferensi Dunia di Bonn (WCCB), Jerman, Senin (17/6/2024).
Baca Juga:
Capres Prabowo Bicara Kebebasan Pers dan Ekonomi Pancasila di Kantor Pusat PWI
Menurut dia, jurnalis kerap menjadi target dalam hukum maupun kawasan konflik.
Baerbock menyadari jurnalis mendapat risiko besar akibat tekanan dan ancaman saat menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu apa yang perlu kita lakukan adalah bagaimana memperkuat pernyataan kebebasan," kata Baerbock terkait kebebasan pers.
Baca Juga:
Tolak Pengesahan RKUHP, Sejumlah Wartawan Lakukan Aksi di Manokwari
Hal pertama yakni melindungi ruang fisik jurnalis ketika melakukan tugasnya.
Menurutnya, kebebasan pers bukan hanya mencerminkan kebebasan terhadap media, tetapi juga penguatan terhadap demokrasi.
Kemudian hal kedua yaitu perlunya kepastian terhadap kemajuan teknologi agar tidak mengganggu ruang digital bagi kebebasan pers.