WAHANEWS.CO - Kepanikan melanda perjalanan kereta rute Doncaster–London King’s Cross ketika dua pria tiba-tiba mengamuk dan menusuk penumpang secara acak pada Sabtu malam waktu setempat.
Serangan mengerikan itu menyebabkan sepuluh orang luka, sembilan di antaranya dalam kondisi serius, hingga membuat pemerintah Inggris menyebutnya sebagai tragedi yang mengerikan dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap motif pelaku.
Baca Juga:
Skandal Seks Pangeran Andrew Bikin Inggris Geger, Ini Keputusan Kerajaan
Insiden bermula saat kereta berangkat pukul 18.25 dari Doncaster menuju London King’s Cross, lalu laporan penusukan massal diterima Kepolisian Cambridgeshire pukul 19.39 GMT.
Polisi bersenjata segera menghentikan kereta di Stasiun Huntingdon, dekat Cambridge, dan menangkap dua tersangka yang diduga melakukan aksi tersebut.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak petugas bersenjata menyerbu masuk ke dalam kereta sebelum membekuk dua pria yang menjadi pelaku penusukan.
Baca Juga:
Kasus Spionase, Mata-Mata China Dituduh Susupi Parlemen Inggris
“Petugas bersenjata datang, dan kereta dihentikan di Huntingdon, tempat dua pria ditangkap,” demikian pernyataan resmi Polisi Transportasi Inggris yang dikutip dari Reuters.
Layanan Ambulans Inggris Timur segera mengerahkan tim besar, termasuk ambulans darat, unit perawatan kritis, dan tiga helikopter untuk mengevakuasi korban luka.
Seorang saksi mata, Olly Foster, menggambarkan situasi mengerikan ketika para penumpang berteriak panik, “Lari, lari, ada pria yang menusuk semua orang.” Awalnya ia mengira itu lelucon Halloween, namun dengan cepat suasana berubah menjadi kekacauan.
Kepada BBC, Foster menceritakan bahwa seorang pria tua berusaha melindungi seorang gadis muda dari serangan dan akhirnya menderita luka di kepala serta leher.
Para penumpang lain berusaha menolong korban menggunakan apa pun yang mereka miliki — dari jaket hingga botol wiski — untuk menghentikan pendarahan.
“Satu-satunya benda yang bisa digunakan melawan pelaku adalah sebotol Jack Daniel’s,” tutur Foster.
Ia mengatakan, kejadian itu berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit, namun terasa seperti selamanya.
Banyak penumpang berdoa agar pelaku tidak memasuki gerbong mereka.
Polisi Transportasi Inggris kini bekerja sama dengan unit kontra-terorisme untuk menyelidiki kasus ini.
Pejabat senior, Chris Casey, menegaskan bahwa pihaknya belum bisa memastikan motif serangan dan masih mengumpulkan bukti dari lokasi kejadian.
“Kami sedang melakukan penyelidikan urgen untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” kata Casey.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut insiden tersebut sebagai peristiwa yang sangat mengkhawatirkan dan mengerikan, serta menyampaikan belasungkawa kepada para korban melalui akun X resminya.
“Pikiran saya bersama semua pihak yang terdampak, dan saya berterima kasih kepada layanan darurat atas tanggapan cepat mereka,” tulis Starmer.
Hingga kini, kedua tersangka masih ditahan untuk pemeriksaan intensif, sementara sebagian besar korban menjalani perawatan di rumah sakit wilayah Cambridgeshire.
Polisi meminta masyarakat tidak menyebarkan spekulasi hingga hasil penyelidikan resmi diumumkan.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]