WahanaNews.co | Bocah laki-laki bernama Thai Ly Hao Nam asal Vietnam terjatuh ke dalam pilar beton sedalam 35 meter pada malam tahun baru.
Dia dinyatakan meninggal dunia setelah tim penyelamat berupaya megnangkatnya selama 100 jam, Rabu (4/1).
Baca Juga:
Bakamla RI dan VCG Perkuat Kerjasama Lewat Latihan SAR serta Olahraga Persahabatan
Wakil Ketua Provinsi Dong Thap, Doan Tan Buu, memastikan Ly Hao Nam meninggal dunia usai tim evakuasi gagal menyelamatkannya.
"Pihak berwenang telah menetapkan bahwa korban telah meninggal dunia dan berusaha mengembalikan jenazahnya untuk dimakamkan," kata Doan Tan Buu seperti dikutip dari Reuters.
Tim medis dan forensik serta otoritas setempat menyimpulkan bocah itu tewas karena berbagai faktor, termasuk lokasi kecelakaan, kedalaman pilar, lamanya upaya penyelamatan, dan kemungkinan cedera.
Baca Juga:
Terjangan Topan Super Yagi di Vietnam, 6 Orang Tewas akibat Tanah Longsor
Diberitakan Vietnam Express, Nam dan tiga kawannya sebelumnya mendatangi lokasi pembangunan jembatan di Jalan Provinsi 857 di Komune Phu Loi untuk mengumpulkan potongan besi.
Nam saat itu sedang berjalan namun terjatuh ke dalam pilar beton berlubang berukuran 25 sentimeter. Dia terjepit di sana.
Tak ada yang tahu di pilar mana Nam terperangkap. Saksi mengatakan Nam sempat berteriak meminta pertolongan selama 10 menit usai jatuh. Namun tim evakuasi tak mendengarnya.
Direktur Departemen Transportasi Dong Thap, Le Hoang Bao, mengatakan lokasi konstruksi itu sudah dipagari dan diberi tanda peringatan.
Kendati demikian, otoritas setempat menyatakan bakal memeriksa kemungkinan pelanggaran keselamatan.
Pada Rabu, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh sempat menyerukan tim evakuasi dan otoritas lokal untuk mengerahkan semua peralatan dan pasukan yang dibutuhkan guna menyelamatkan Nam.
Mengutip The National News, Selasa (3/1), Pipa tersebut adalah bagian dari pilar untuk membangun jembatan baru di sisi selatan Provinsi Dong Thap.
Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh telah menginstruksikan regu penyelamat untuk menyelamatkan Thai. Ratusan tim penyelamat dari pemadam kebakaran dan pasukan kompeten lain telah diturunkan untuk mengevakuasi bocah tersebut.
Sejak hari pertama ia tercebur ke dalam pipa, tim penyelamat telah mengirimkan air minum dan silinder oksigen untuk membantunya bernapas. Namun, tim penyelamat menyebut air minum tersebut tidak diminum oleh Thai.
Keadaan ini membuat tim penyelamat memprediksi kesehatan si bocah semakin menurun. Mereka kini berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan Thai sebelum kondisinya memburuk.
Regu penyelamat telah mencoba memakai ekskavator, crane, dan auger untuk mengangkat Thai, namun upaya itu gagal. [eta]