WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dalam sebuah peristiwa bersejarah yang mengukir babak baru dalam perjalanan Gereja Katolik, Vatikan resmi mengumumkan terpilihnya pemimpin baru umat Katolik dunia.
Kardinal Robert Francis Prevost, tokoh Gereja asal Amerika Serikat, kini menjabat sebagai Paus Leo XIV, menggantikan mendiang Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu.
Baca Juga:
Habemus Papam! Kardinal Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus Leo XIV
Keputusan ini membawa sorotan internasional karena Prevost menjadi paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat.
Paus Leo XIV terpilih melalui proses konklaf yang berlangsung intens selama tiga putaran sejak Rabu (7/5/2025).
Pemungutan suara tertutup yang melibatkan para kardinal dari berbagai penjuru dunia itu akhirnya menghasilkan konsensus atas nama Prevost sebagai Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik.
Baca Juga:
Jet Tempur F-18 AS Jatuh ke Laut Merah dari Kapal Induk Truman
Sebelum menduduki takhta Santo Petrus, Robert Prevost memiliki rekam jejak panjang dan penuh dedikasi di dunia pelayanan gerejawi.
Ia menjabat sebagai Uskup Chiclayo, Peru, dari 2015 hingga 2023, dan merupakan salah satu dari sekian kardinal yang diangkat langsung oleh Paus Fransiskus semasa hidupnya.
Selain itu, ia juga pernah memegang posisi penting sebagai Uskup Agung Chicago, keuskupan agung terbesar di wilayah Amerika Utara.
Pria kelahiran Chicago tahun 1955 ini dikenal luas atas kiprah misionernya di Amerika Latin. Sebagian besar masa pelayanannya dihabiskan di wilayah tersebut, termasuk lebih dari satu dekade mengabdi di Trujillo, Peru.
Ia kemudian diangkat menjadi Uskup Chiclayo dan melayani hingga tahun 2023. Prevost juga dikenal sebagai figur yang sangat memahami dinamika umat Katolik di Amerika Latin, kawasan yang menampung hampir 40 persen dari populasi umat Katolik global.
Tak hanya menjabat sebagai Uskup dan Kardinal, Prevost juga memimpin Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Lembaga ini berperan besar dalam menjaga hubungan antara Vatikan dan komunitas Katolik di kawasan yang terus berkembang itu.
Ia juga sempat ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai Prefek Dikasteri untuk Uskup, jabatan strategis yang mengawasi proses seleksi para uskup di seluruh dunia.
Dalam wawancara bersama Vatican News, Paus Leo XIV menegaskan bahwa semangat misionaris tetap menyala dalam dirinya meskipun kini memegang jabatan tertinggi dalam Gereja Katolik.
“Panggilan saya, sebagaimana setiap orang Kristen, adalah untuk menjadi misionaris dan mewartakan Injil di mana pun saya berada,” ujar beliau, sebagaimana dikutip oleh CNN.
Karakter reformis pun melekat pada figur Prevost. Dilansir dari The Telegraph, ia pernah membuat gebrakan dengan menunjuk tiga perempuan sebagai bagian dari blok pemilih dalam proses seleksi uskup, langkah yang dianggap progresif dalam struktur hirarki Gereja yang selama ini didominasi laki-laki.
Dengan kewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Peru, serta pengalaman lintas budaya dan geografis, Paus Leo XIV diharapkan mampu memimpin Gereja Katolik dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Kepemimpinannya mencerminkan sinyal kuat akan arah baru yang lebih inklusif dan misioner bagi umat Katolik di seluruh dunia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]