WahanaNews.co | Kejadian yang terjadi pada pesawat tempur Amerika, memicu sejumlah analis yang menduga China bakal mengincar jet tempur Amerika Serikat yang jatuh di Laut China Selatan pada Senin (24/1) lalu.
"China akan mencoba mencari dan melakukan survei mendalam terhadap jet itu menggunakan kapal selam," ujar mantan direktur operasi Pusat Intelijen Gabungan untuk Komando Pasifik AS, Carl Schuster, kepada CNN.
Baca Juga:
Inovasi Crowdsourcing Maritim di Tengah Konflik Natuna
Menurut Schuster, China kemungkinan bakal berdalih mereka memiliki hak untuk mengangkut kapal tersebut karena armada itu jatuh di wilayah kedaulatan Beijing.
"Penyelamatan pesawat menggunakan aset-aset coast guard akan memungkinkan China untuk mengklaim bahwa mereka ingin membersihkan kemungkinan gangguan lingkungan atau membersihkan peralatan militer asing dari perairan teritori mereka," ucap Schuster.
Meski demikian, peneliti dari S. Rajaratnam School of International Studies, Collin Koh, menganggap operasi penyelamatan pesawat seperti yang dijelaskan Schuster dapat memicu pertikaian diplomatik.
Baca Juga:
Peran Penting Indonesia dalam Menangani Konflik Laut China Selatan (LCS)
"Saya tak yakin China mau melakukan itu. Namun, mungkin China bakal tetap membayangi, memutari, dan memantau jika AS melakukan operasi penyelamatan jet tersebut," tutur Koh.
Saat ini, AS memang tengah mengupayakan operasi pengangkutan jet F-35 yang jatuh tersebut.
Jet F-35 itu jatuh saat dipakai untuk latihan rutin. Awalnya, jet itu seharusnya mendarat di kapal induk USS Carl Vinson yang sedang berlayar di LCS. Namun, proses pendaratan tak berjalan lancar.
Akibat insiden ini, tujuh marinir terluka. Tiga dari tujuh marinir yang terluka dievakuasi ke Manila, Filipina, untuk perawatan. Sementara itu, empat marinir lainnya tetap dirawat di USS Carl Vinson. [bay]