WahanaNews.co | Seorang atlet Iran bernama Elnaz Rekabi (33) yang menjadi berita utama karena menolak mengenakan jilbab saat berlaga di luar negeri dilaporkan hilang.
Rekabi menghindari aturan pembatasan Republik Islam saat mewakili negaranya di Asian Sport Climbing Championships di Seoul pada Minggu (16/10/2022).
Baca Juga:
Indonesia Dominasi Nomor Speed di IFSC World Cup Krakow 2025
Sumber yang dekat dengan Rekabi mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak dapat menghubunginya sejak Senin malam (17/10/2022).
Rekabi menempati posisi keempat di kejuaraan tetapi pernyataannya yang menantang dalam memilih tidak mengenakan jilbab disiarkan ke seluruh dunia.
Itu terjadi ketika protes terus mengguncang Iran setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi.
Baca Juga:
Jadi Tempat Latihan, HSPKHI Bangga Bisa Berkontribusi Suksesnya Atlet Panjat Tebing Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Mahsa Amini yang berusia 22 tahun itu ditangkap karena diduga tidak mengenakan jilbab dengan benar sesuai dengan hukum Islam di Iran. Rekabi dan atlet Iran lainnya berangkat dari Garden Seoul Hotel pada Senin pagi.
Mereka dijadwalkan akan kembali ke Iran pada Rabu. Namun, BBC Persia, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan paspor dan ponsel Rekabi telah disita.
Teheran belum mengomentari laporan itu. Demonstrasi setelah kematian Amini telah berubah menjadi gerakan anti-pemerintah yang sangat besar.
Unjuk rasa itu menjadi salah satu tantangan terbesar pemerintah Iran sejak penggulingan Syah pada 1979. Sebanyak 122 orang telah tewas dalam bentrok melawan aparat saat unjuk rasa mendukung Amini, menurut kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.