Jalur
ini memungkinkan lebih banyak pengiriman langsung antara Eropa dan Asia serta
memangkas waktu pelayaran berhari-hari.
Sebagai
gambaran, sebuah kapal yang berangkat dari Belanda dengan kecepatan rata-rata
16,43 knot, butuh waktu 34 hari untuk sampai di Taiwan melalui jalur Cape of Good Hope yang memutari Benua
Afrika.
Baca Juga:
Apresiasi Importir AS, Pemerintah Indonesia Serahkan Primaduta Award 2024
Berdasarkan
hitungan BBC, Sabtu (27/3/2021), jika
melalui Terusan Suez dengan titik awal dan tujuan yang sama, waktu yang
dibutuhkan hanya 25,5 hari.
Dengan
adanya terusan ini, pelayar tak perlu lagi mengelilingi Benua Afrika untuk
sampai di Eropa.
Butuh
waktu 13-15 jam untuk melewati Terusan Suez. Setiap harinya, jalur ini rata-rata dilalui 50 kapal.
Baca Juga:
Kopi Indonesia Dipamerkan dengan Konsep Lounge dalam Seoul International Café Show ke-23
Dikutip
dari USA Today, Jumat (26/3/2021),
tahun lalu, pendapatan Mesir yang didapatkan dari Terusan Suez adalah sekitar
5,6 miliar dollar AS.
Untuk
memperlancar lalu lintas kapal, pada 2014, Pemerintah Mesirmemperlebar
dan memperdalam Terusan Suez dengan anggaran lebih dari 8 miliar dollar AS.
Perluasan
itu juga berhasil memangkas waktu tempuh dari 18 jam menjadi 13 jam.