WahanaNews.co, Jakarta - TSMC, Raksasa Chip Taiwan, Sepakat Bangun Pabrik Ketiga di Arizona, Investasi AS Naik $65 Miliar atau Setara Rp1,03 Kuadriliun.
Lael Brainard, kepala penasihat ekonomi Presiden Joe Biden, memuji kabar ini sebagai "babak baru bagi industri semikonduktor Amerika."
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
Dia mengatakan bahwa investasi yang direncanakan TSMC ini didasarkan pada perjanjian awal dengan Departemen Perdagangan AS, yang terikat dengan undang-undang investasi besar yang disebut Chips and Science Act.
Berdasarkan perjanjian ini, seperti dikutip dari AFP, Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan akan menerima pendanaan langsung hingga $6,6 miliar dari pemerintah AS, dan bisa memperoleh hingga $5 miliar lainnya dalam bentuk pinjaman.
Undang-undang tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memperkuat kekuatan industri Amerika, seiring Biden mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya pada November nanti.
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
Amerika Serikat berupaya untuk mengurangi potensi kekurangan chip canggih untuk pembuatan telepon seluler, mobil listrik, dan peralatan militer.
Saat ini, Amerika Serikat sangat bergantung pada Asia untuk komponen-komponen ini dan karenanya rentan jika terjadi krisis geopolitik, khususnya di wilayah sensitif seperti Taiwan, yang oleh China dianggap sebagai provinsi yang membangkang.
TSMC sebelumnya berencana membangun dua pabrik di Arizona.