"Kami menyatakan dengan tegas bahwa setiap penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Ukraina akan menjadi tindakan permusuhan terhadap kemanusiaan dan tidak dapat dibenarkan," ujar Kishida, dilansir dari Kompas, Minggu (15/01/23)
Pada hari Sabtu, Kishida mengatakan KTT G7 negara-negara industri besar di Hiroshima pada bulan Mei harus bisa menegakkan ketertiban internasional dan supremasi hukum setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga:
Jokowi Hadiri KTT Perayaan 50 Tahun ASEAN-Jepang
Medvedev mengatakan pernyataan nuklir itu menunjukkan paranoia terhadap Rusia dan mengkhianati ingatan ratusan ribu orang Jepang yang jadi korban tragedi nuklir Hiroshima dan Nagasaki.
Dia merujuk pada bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Jepang pada akhir Perang Dunia Kedua.
Alih-alih menuntut pertobatan AS untuk ini, Kishida telah menunjukkan bahwa dia hanya seorang pelayan untuk orang Amerika.
Baca Juga:
Tiba di Tokyo, Jokowi Bertemu PM Kishida
Dia mengatakan bahwa rasa malu seperti itu hanya bisa dihilangkan dengan melakukan "seppuku", yakni suatu bentuk bunuh diri dengan mengeluarkan isi perut, juga dikenal sebagai hara-kiri, pada rapat kabinet Jepang setelah kembalinya Kishida.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Medvedev telah berulang kali memperingatkan bahwa campur tangan Barat dalam krisis dapat menyebabkan perang nuklir.
Dia juga menyebut orang Ukraina sebagai "kecoak" dalam bahasa yang menurut Kyiv, menunjukkan dukungannya pada genosida secara terbuka.