WahanaNews.co | Ibu kota Afghanistan akan mengalami kegelapan secara harfiah.
Sebab Taliban yang menjadi penguasa baru negara itu belum melakukan pembayaran terhadap pemasok listrik di Asia Tengah.
Baca Juga:
AS Beri Sinyal Bakal Invasi Afghanistan Lagi
Mereka juga belum melakukan penarikan biaya listrik dari para pengguna di negara tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Daud Noorzai yang merupakan mantan Chief Executive perusahaan listrik milik negara Afghanistan, Da Afghanistan Breshna Sherkat (DABS).
Noorzai sendiri undur diri dari jabatannya sekitar 2 minggu setelah Taliban menguasai Afghanistan.
Baca Juga:
Korban Gempa Afghanistan Tembus 2.200 Jiwa, PBB Peringatkan Angka Bisa Bertambah
"Konsekuensinya akan berlaku di seluruh negeri, tetapi terutama di Kabul. Akan ada pemadaman dan itu akan membawa Afghanistan kembali ke zaman kegelapan dalam hal listrik dan telekomunikasi," kata Noorzai, dikutip dari Fox News, yang menyadur dari Wall Street Journal, Senin (4/10/2021).
Separuh dari total konsumsi listrik di Afghanistan sendiri merupakan impor dari Uzbekistan, Tajikistan dan Turkmenistan.
Iran juga ikut menyumbang pasokan listrik ke bagian barat Afghanistan.