WahanaNews.co |
Turki mengumumkan lagi penemuan 135
miliar meter kubik gas alam di Laut Hitam, menyusul penemuan bersejarah tahun
lalu, pada Jumat (4/6/2021) waktu setempat.
Pengumuman
tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada
upacara peletakan batu pertama Pelabuhan Filyos dan Fasilitas Pengoperasian Gas
Alam di Laut Hitam, Provinsi Zonguldak, pada Jumat (4/6/2021) waktu setempat.
Baca Juga:
Rusia Kembali Luncurkan Drone ke Infrastruktur Pelabuhan di Ukraina
"Kapal bor
Fatih kami telah membuat penemuan gas alam baru sebesar 135 miliar meter kubik
di sumur Amasra-1 di Lapangan Gas Sakarya," kata Erdogan, seperti dikutip
dari Anadolu Agency, Sabtu (5/6/2021).
"Kegiatan
pengeboran di wilayah sumur Amasra-1 sedang berlangsung dan kami mengharapkan
kabar baik baru dari wilayah ini," imbuhnya, seraya mencatat bahwa total
penemuan gas alam Turki di Laut Hitam kini telah mencapai 540 miliar meter
kubik.
Presiden Erdogan
juga mencatat bahwa mereka berencana untuk membawa gas alam dari laut ke darat
dalam tiga tahap.
Baca Juga:
Dikabarkan Dibunuh Ukraina, Komandan Rusia Muncul di TV dalam Kondisi Sehat
"Tahap
pertama termasuk sistem produksi gas alam yang akan dibangun di dasar
laut," katanya, seraya menambahkan bahwa tahap kedua akan melihat
peluncuran fasilitas yang akan memproses gas alam di darat dan membuatnya siap
untuk digunakan.
"Tahap ketiga
adalah jaringan pipa yang akan menghubungkan sistem di laut dengan fasilitas di
darat," terang Erdogan.
Tahun lalu,
Kapal bor nasional pertama Turki, Fatih, menemukan 405 miliar meter kubik (bcm)
gas alam, itu menjadi penemuan terbesar Turki dalam sejarahnya dan penemuan gas
lepas pantai terbesar di seluruh dunia pada tahun 2020 di sumur Tuna-1 yang
terletak sekitar 170 kilometer di lepas pantai Zonguldak Turki.
Fatih mengebor
sumur uji Turkali-1 dan Turkali-2 setelah penemuan besar bersama dengan sumur
Amasra-1.
Produksi gas
pertama dari Lapangan Gas Sakarya direncanakan pada tahun 2023.
Sekitar 155
kilometer (96 mil) pipa akan dibangun dari bawah laut ke Filyos di darat di
Zonguldak, sebuah kota pelabuhan di Laut Hitam.
Sebagai negara
yang bergantung pada impor, Turki mengimpor 48 miliar meter kubik gas alam
tahun lalu dengan pertumbuhan 6,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Produksi gas
alam Turki mencapai 441 juta meter kubik pada tahun 2020, menurut data Otoritas
Pengatur Pasar Energi Turki.
Menyoroti bahwa
pelabuhan yang baru diresmikan, yang terdaftar di antara tujuan negara 2023,
adalah salah satu infrastruktur penting yang akan membawa Turki di antara 10
ekonomi teratas dunia, Erdogan mengatakan pelabuhan akan memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap ekspor negara dengan kapasitas tahunan 25 juta ton.
"Kami
mulai melihat sinyal untuk mencapai angka ekspor 200 miliar dolar AS pada akhir
tahun," ujarnya. [dhn]