WahanaNews.co | Stasiun televisi (TV) pemerintah Rusia menayangkan video simulasi dari serangan drone nuklir bawah laut melenyapkan wilayah Inggris dari peta dunia. Tayangan tersebut disertai desakan penyiarnya, Dmitry Kiselyov, agar Presiden Vladimir Putin segera melakukannya.
Berbicara di Rossiya-1 atau Russia-1, Kiselyov—yang dikenal sebagai kepala propaganda Putin—mengatakan; "Bom bawah air bisa meningkatkan gelombang raksasa, tsunami, hingga setinggi 500 meter."
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Drone nuklir bawah laut itu dikenal sebagai Poseidon.
Menurut siaran televisi tersebut, jika Rusia meledakkan senjata semacam itu, itu bisa menciptakan gelombang pasang yang hampir mencapai Scafell Pike—gunung tertinggi di Inggris—dan penuh dengan bahan radioaktif yang akan mengubah Inggris menjadi "gurun radioaktif".
Ancaman ini muncul setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dituduh media tersebut telah menyarankan agar Inggris menggunakan senjata nuklir untuk melawan Rusia tanpa berkonsultasi dengan NATO terlebih dahulu.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Kantor PM Inggris atau Downing Street telah mengecam tuduhan itu sebagai klaim "tidak berdasar" dan menyebutnya sebagai contoh lain dari disinformasi yang dijajakan oleh Kremlin.
Kiselyov mengeklaim bahwa Inggris, yang—bersama banyak negara lain—telah memasok senjata dan bantuan ke Ukraina, tidak mungkin bisa menandingi Rusia dalam perang nuklir.
"Dan apa yang akan terjadi setelah kata-kata Boris Johnson tentang 'serangan balasan di Rusia'?" katanya.