Mi-8 AMTSh adalah versi serangan lapis baja dari helikopter Mi-8AMT, dan terutama digunakan untuk membawa pasukan dan kargo. Ia membawa sejumlah senjata serangan darat, dan dapat beroperasi pada malam hari dan dalam segala kondisi cuaca.
Kepala Direktorat Intelijen Militer Ukraina (GUR), Mayor Jenderal Kyrylo Budanov, mengatakan bahwa helikopter tersebut kini berada di Kiev dan menyebut operasi tersebut sebagai operasi pertama yang berhasil dalam sejarah Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Pada akhir Juli, helikopter Mi-8 lainnya juga dilaporkan jatuh di Altai, sebuah Republik Rusia di Siberia selatan. Pihak berwenang mengatakan kabel listrik menghalangi pendaratan Mi-8 dan Kementerian Situasi Darurat Rusia mengungkapkan adanya empat orang tewas dan 10 lainnya luka-luka.
Menurut data yang dipublikasikan, Rusia telah kehilangan sejumlah helikopter sejak Presiden Vladimir Putin menginvasi negara tetangganya Ukraina, 18 bulan lalu. Outlet sumber terbuka Belanda, Oryx, mengatakan bahwa sejak invasi besar-besaran ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, Rusia telah kehilangan setidaknya 103 helikopter, 89 di antaranya hancur, 12 rusak, dan dua ditangkap.
Sementara itu, angka yang diterbitkan oleh Staf Umum Ukraina pada hari Selasa juga menunjukkan jumlah total helikopter Rusia yang hancur sejak perang dimulai mencapai 316. Sumber independen lainnya memberikan angka yang lebih konservatif dibandingkan Kiev. Namun, sejauh ini Rusia tetap tidak mempublikasikan angka kerugian militernya.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.