WahanaNews.co |
Satu unit kapal perusak milik
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) berlayar melintasi Selat Bosphorus dan
memasuki Laut Hitam pada Jumat (11/6/2021).
Laporan
tersebut diwartakan oleh kantor berita negara Turki, Anadolu.
Baca Juga:
Diminta Letakan Senjata, Belum Ada Tanda Tentara Ukraina di Mariupol Menyerah Pada Rusia
Kapal perusak
milik Angkatan Laut AS yang memasuki Laut Hitam tersebut adalah USS Laboon.
Masuknya USS
Laboon ke Laut Hitam terjadi ketika ketegangan semakin meningkat di sekitar
Ukraina, sebagaimana dilansir AFP.
Pelayaran USS
Laboon tersebut juga terjadi saat Presiden AS, Joe Biden, bertemu dengan para
pemimpin Barat dalam KTT G7 di Inggris.
Baca Juga:
Rangkuman Situasi Terkini Agresi Militer Rusia di Ukraina, Senin 28 Maret
Setelah KTT G7
rampung, Biden kemudian akan melakukan perjalanan ke Brussel, Belgia, untuk
mengikuti rapat dengan NATO.
Rapat dengan
NATO tersebut kemungkinan akan sangat fokus membahas ancaman yang ditimbulkan
oleh Rusia.
Setelah itu,
Biden akan bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk melakukan pembicaraan
berisiko tinggi pada Rabu (16/6/2021) di Jenewa, Swiss.
"Kami bersatu
untuk mengatasi tantangan Rusia terhadap keamanan Eropa, dimulai dengan agresi
di Ukraina," tulis Biden di The Washington Post, sebelum memulai
perjalanannya ke luar negeri.
Ketika menjadi Wakil
Presiden dalam pemerintahan Barack Obama, Biden merupakan ujung tombak
Washington di Ukraina.
Dia mendukung
Ukraina berupaya melepaskan diri dari pengaruh Rusia setelah revolusi pada 2014
yang menggulingkan pemerintahan yang didukung Moskwa.
Di satu sisi,
AS secara berkala mengirimkan kapal perangnya ke wilayah Laut Hitam untuk
menunjukkan dukungannya kepada Ukraina.
Aksi "Negeri
Paman Sam" ini seringkali menuai protes dari "Negeri Beruang Putih".
Sebelumnya,
pada pertengahan April, Washington telah memberi tahu Ankara bahwa pihaknya
mungkin akan mengirim dua kapal perang melalui Selat Bosphorus.
Pasalnya, kala
itu Rusia tengah meningkatkan kehadiran militernya di sepanjang perbatasan
Ukraina dan di Crimea yang dicaplok Moskwa pada 2014.
Namun,
kapal-kapal itu tidak pernah dikirim karena Rusia menarik kembali pasukannya
dan ketegangan mereda. [qnt]