WahanaNews.co | Pasukan Ukraina meluluhlantakkan sebagian barisan kendaraan lapis baja Rusia saat mau menyeberangi sungai di wilayah Donbass.
Serangan tersebut diperlihatkan dalam video dari militer Ukraina pada Jumat (13/5/2022). Menteri Pertahanan Ukraina memperkirakan, pertempuran masih akan berlangsung sampai beberapa minggu ke depan.
Baca Juga:
Sarat Pro dan Kontra, NATO Tak Sepakat Kirim Tank ke Ukraina
Sementara itu di Kharkiv, tentara Ukraina dilaporkan mencapai kemajuan tercepatnya sejak pasukan Kremlin menarik diri dari Kyiv, dengan mengusir Rusia dari kota terbesar kedua setelah ibu kota tersebut.
Kharkiv yang sempat dibombardir sengit sekarang tenang selama setidaknya dua minggu. Wartawan Reuters mengonfirmasi Ukraina sekarang menguasai wilayah yang membentang ke Sungai Donetsk Siverskyi, sekitar 40 km ke timur.
Namun, Rusia masih membombardir desa-desa di utara Kharkiv.
Baca Juga:
Kronologi Ukraina Bombardir Rusia hingga 400 Tentara Tewas dan 300 Lainnya Diklaim Luka-Luka
Sekitar 10 km utara kota, petugas pemadam kebakaran menyiram puing-puing yang terbakar di Dergachi serangan rudal Rusia di Rumah Kebudayaan yang digunakan untuk mendistribusikan bantuan. Relawan di dalam berusaha menyelamatkan paket popok bayi dan susu formula.
"Saya tidak bisa menyebutnya apa pun kecuali tindakan teroris," kata Wali Kota Dergachi Vyacheslav Zadorenko kepada Reuters.
"Mereka ingin menyerang pangkalan tempat kami menyimpan perbekalan dan menciptakan bencana kemanusiaan."
Rudal lain menghantam gedung pada Kamis dan penembakan Rusia melukai seorang anggota staf di sebuah klinik serta membunuh pasangan muda di rumah mereka, katanya.
Rusia yang menyangkal menargetkan warga sipil mengatakan, pasukannya menembak jatuh pesawat Su-27 Ukraina di wilayah Kharkiv dan melumpuhkan kilang minyak Kremenchuk di Ukraina tengah.
Akan tetapi, klaim tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Kremlin menyebut invasi Rusia pada 24 Februari ke Ukraina sebagai operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi negara tetangga yang mengancam keamanannya itu.
Namun, Ukraina mengatakan bahwa mereka tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia dan kematian ribuan warga sipil serta penghancuran kota-kota menunjukkan Rusia mengobarkan perang agresi. [qnt]