WahanaNews.co | Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan, Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah berbohong kepadanya, saat diam-diam merundingkan kesepakatan pembelian kapal selam dengan Amerika Serikat dan Inggris.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang apakah menurutnya Morrison telah berbohong kepadanya, Macron menjawab, "Saya tidak berpikir (tentang hal itu)…. (Tapi) saya tahu dia berbohong,” ujarnya dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga:
Kerja Sama Bisnis antara Indonesia dan Brasil Terus Ditingkatkan pada Berbagai Bidang Prioritas
Australia bulan lalu membatalkan kontrak multi-miliar dolar untuk membeli kapal selam diesel-listrik dari Prancis. Kemudian mereka malah memutuskan untuk membeli kapal selam bertenaga nuklir dari Amerika Serikat (AS).
Keputusan itu merupakan bagian dari pakta Indo-Pasifik antara Australia, Inggris dan AS.
Pakta tersebut, yang dikenal sebagai AUKUS, membuat Prancis berang. Prancis kemudian menarik duta besarnya untuk AS dan Australia karena peristiwa ini.
Baca Juga:
Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi G20 Brasil
Macron dan Morrison berbicara untuk pertama kalinya pada Kamis (28/10/2021), setelah Australia membatalkan kontrak kapal selam Prancis. Mereka berdua berada di Roma untuk menghadiri KTT G20. Namun kedua negara tidak mengadakan pertemuan bilateral.
Sementara itu Macron menyebut KTT G-20 di Roma sebagai “keberhasilan” yang membuahkan hasil, terutama pada masalah perubahan iklim, meskipun masih banyak terjadi perpecahan antar negara.
Macron mengatakan KTT dua hari itu telah memberikan kesempatan untuk menghidupkan kembali konvergensi di antara negara-negara ekonomi terbesar dunia menjelang konferensi iklim PBB yang jauh lebih besar di Glasgow, Skotlandia.