WahanaNews.co | Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, peringati bahwa invasi Rusia ke negaranya hanyalah permulaan saja.
Zelensky menyebutkan Moskow miliki rencana untuk merebut wilayah negara-negara lainnya.
Baca Juga:
Rusia Gempur Kherson dengan 71 Rudal di Malam Natal
Seperti dilansir Reuters dan BBC, Sabtu (23/4/2022), peringatan itu dilontarkan Zelensky setelah seorang jenderal top Rusia, Mayor Jenderal Rustam Minnekayev, mengungkapkan rencana Moskow untuk merebut kendali penuh atas wilayah Ukraina bagian timur dan bagian selatan.
Disebutkan oleh Minnekayev, yang menjabat wakil komandan distrik militer sentral Rusia, bahwa kendali penuh atas Ukraina bagian selatan akan membuka jalan menuju Transnistria, wilayah kecil pecahan Republik Moldova.
Diketahui Transnistria kini dikuasai separatis pro-Rusia yang dipersenjatai dan didukung oleh Moskow.
Baca Juga:
Makin Runyam! Polandia-Ukraina Cekcok Gara-gara Pidato Zelensky
Dalam pernyataan via video pada Jumat (22/4) malam, Zelensky menyebut pernyataan Minnekayev itu menunjukkan bahwa Rusia ingin menginvasi negara-negara lainnya dan bahwa serangan ke Ukraina hanya akan menjadi permulaan.
"Ya, ini hanya mengonfirmasi apa yang telah saya katakan berkali-kali: invasi Rusia ke Ukraina dimaksudkan hanya sebagai permulaan, kemudian mereka ingin merebut negara-negara lainnya," sebut Zelensky dalam pernyataannya.
"Tentu saja, kita akan membela diri selama mungkin yang diperlukan untuk mematahkan ambisi Federasi Rusia. Tapi semua negara yang, seperti kita, meyakini kemenangan hidup atas kematian harus berjuang bersama kita. Mereka harus membantu kita, karena kita berada di urutan pertama. Dan siapa yang akan menjadi yang selanjutnya?" cetusnya.
"Jika siapa saja yang bisa menjadi yang berikutnya ingin tetap netral hari ini agar tidak kehilangan apapun, ini adalah pertaruhan paling berisiko. Karena Anda akan kehilangan segalanya," ujar Zelensky mengingatkan negara-negara lainnya.
Belum ada tanggapan resmi dari Rusia atas tuduhan terbaru dari Zelensky ini.
Pernyataan Minnekayev itu dianggap menjadi penjelasan paling detail soal target Rusia dalam operasi fase kedua di Ukraina, yang dimulai setelah Moskow menarik pasukannya dari wilayah sekitar ibu kota Kiev.
Pernyataan itu juga dinilai mengindikasikan Rusia tidak berencana menghentikan serangan dalam waktu dekat.
Kementerian Pertahanan Ukraina, dalam pernyataan via Twitter, menyebut pernyataan Minnekayev menunjukkan Rusia tidak lagi menyembunyikan niatnya.
Disebutkan Kementerian Pertahanan Ukraina bahwa Moskow sekarang 'mengakui bahwa tujuan dari 'fase kedua' perang bukanlah kemenangan atas mitos Nazi, tapi hanya pendudukan Ukraina timur dan selatan'.
"Imperialisme seperti itu," sebut Kementerian Pertahanan Ukraina dalam pernyataannya.
Sementara itu, Moldova melayangkan protes keras atas pernyataan Minnekayev itu. Kementerian Luar Negeri Moldova memanggil Duta Besar Rusia untuk menyatakan 'keprihatinan mendalam' soal komentar sang jenderal top Rusia.
Ditegaskan Kementerian Luar Negeri Moldova bahwa pihaknya berada di posisi netral. [non]