WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kekecewaannya setelah tidak dilibatkan dalam perundingan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia terkait upaya mengakhiri perang di Ukraina.
Zelensky mengkritik pertemuan pejabat AS dan Rusia di Arab Saudi yang berlangsung tanpa kehadiran Ukraina.
Baca Juga:
Ukraina Resmi Legalkan Ganja Medis
Ketidakpuasan Zelensky muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, bertemu dengan pejabat Rusia di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (18/2). Usai pertemuan tersebut, Rubio menegaskan bahwa AS berupaya mencari solusi yang "adil" dan "berkelanjutan" untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
"Kami ingin mengakhiri konflik ini dengan cara yang adil, langgeng, dan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat," ujar Rubio kepada wartawan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, dalam pernyataannya menyebutkan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk membentuk tim tingkat tinggi guna menyusun langkah-langkah konkret dalam menghentikan perang di Ukraina secepat mungkin.
Baca Juga:
Rusia Gempur Kherson dengan 71 Rudal di Malam Natal
Rubio juga menekankan bahwa negara-negara Eropa harus terlibat dalam pembicaraan damai, serta menilai adanya peluang besar untuk menjalin kemitraan dengan Rusia.
"Kunci utama dalam membuka peluang ini adalah dengan mengakhiri konflik ini," tambahnya.
Menanggapi pertemuan tersebut, Zelensky bereaksi keras dan menegaskan bahwa setiap pembicaraan terkait penyelesaian perang harus dilakukan secara "adil" serta melibatkan negara-negara Eropa, termasuk Turki.