WahanaNews.co | Demonstrasi yang berujung ricuh
terjadi di Portland dan Seattle, Amerika Serikat (AS), beberapa jam usai
pelantikan Joe Biden sebagai Presiden.
ass="MsoNormal">Kantor
imigrasi federal dan kantor Partai Demokrat menjadi sasaran amuk massa dalam
demo pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat itu.
Baca Juga:
Tank AS Seharga Rp 162 Miliar Mati Kutu Dimangsa Drone Murah Rusia
Diwartakan
AFP, sekitar 150 orang merusak kantor
Partai Demokrat negara bagian Oregon pada Rabu (20/1/2021)
sore waktu setempat, lalu
massa dengan jumlah yang sama menyerbu gedung Imigrasi dan Bea Cukai federal di
Portland, malam harinya.
"Beberapa
orang membawa senjata PepperBall,
senjata elektrik, kembang api besar, tameng dan batu," kata juru bicara
polisi Portland, Kevin Allen.
"Polisi
federal melepaskan tembakan pengendali kerumunan," tambahnya, tetapi
tidak menyebutkan jenisnya.
Baca Juga:
Ultimatum Iran, AS Siap Jor-joran Bela Israel
Sedikitnya, 8
orang ditangkap. Afiliasi lokal CBS, KOIN 6 News, melaporkan, ada
tembakan seperti gas air mata, granat setrum, serta amunisi yang tidak terlalu
mematikan seperti PepperBall.
Sementara
itu di Seattle, polisi menangkap setidaknya tiga orang yang memecahkan jendela,
mencorat-coret tembok bangunan, dan membakar bendera AS.
Namun, aparat
tidak mengungkap motif atau agenda politik di balik demo-demo tersebut.
Kerusuhan
dan vandalisme terjadi pada hari ketika beberapa demonstran sayap kiri
berencana mendesak pemerintahan baru AS untuk segera mereformasi aturan
imigrasi, keadilan rasial, dan kepolisian.
Menurut
New York Times, ada satu brosur yang
dibagikan dalam demo di Seattle berisi serangan ke Biden atas pengesahan RUU
tindak kejahatan pada 1994, yang disebut memicu penahanan massal.
Dalam
beberapa jam setelah menjabat pada Rabu (20/1/2021) waktu
setempat, Biden
menandatangani serangkaian perintah eksekutif, termasuk membuka kesempatan
jutaan imigran tidak berdokumen mendapatkan kewarganegaraan AS, yang ditolak
oleh pemerintahan Trump.
Partai
Demokrat Oregon menerangkan ke AFP,
saat kerusuhan terjadi kantor mereka kosong, dan akan tetap melaksanakan tugas
meski mereka kecewa dengan tindakan tersebut. [qnt]