WahanaNews.co, Jakarta - Pada Jumat (7/6/2024), seorang utusan China menyerukan pengawasan internasional jangka panjang yang ketat, independen, dan efektif terhadap pembuangan air terkontaminasi nuklir ke laut dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh.
Pembuangan air limbah Jepang terus memunculkan keprihatinan yang mendalam di kalangan masyarakat internasional, dan penentangan yang kuat dari negara-negara tetangga Jepang tidak pernah surut, kata Li Song, perwakilan tetap China untuk Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) dalam sebuah pertemuan dewan gubernur badan tersebut.
Baca Juga:
Nvidia Tersungkur! DeepSeek Guncang Pasar, Saham Teknologi Terjun Bebas
Mengingat bahwa Jepang baru saja memulai putaran keenam pembuangan air limbah Fukushima, Li meragukan keandalan jangka panjang peralatan pemurnian air limbah Jepang, efektivitas pengaturan pemantauan saat ini, lemahnya pengawasan dari pemerintah Jepang, dan kekacauan manajemen Tokyo Electric Power Company, operator PLTN Fukushima.
Keraguan ini menyoroti pentingnya dan mendesaknya pembentukan mekanisme pengawasan internasional jangka panjang untuk pembuangan air limbah, kata Li.
Dia menambahkan bahwa pengawasan internasional yang ketat, independen, dan efektif harus diberlakukan sebagai tambahan terhadap peraturan pemerintah Jepang dan pemantauan oleh regulator tenaga nuklir Jepang, alih-alih menggantikannya.
Baca Juga:
Perayaan Imlek, Ini Barang Wajib yang Dipercaya Membawa Rezeki
Li menekankan bahwa hanya melalui pengaturan seperti itu, Jepang dapat menghilangkan kekhawatiran dan kepanikan yang disebabkan oleh kecelakaan nuklir Fukushima dan pembuangan air limbahnya, serta secara efektif mengatasi kekhawatiran serius dari masyarakat China dan negara-negara pemangku kepentingan lainnya.
Pengaturan seperti itu juga kondusif untuk lebih memperkuat otoritas dan fungsi IAEA di bidang keamanan nuklir internasional serta melayani kepentingan mendasar Jepang dan rakyat Jepang, tambahnya.
Sementara itu, utusan China tersebut mengatakan bahwa China dan Jepang telah sepakat untuk menemukan solusi yang tepat untuk masalah pembuangan air limbah Fukushima melalui konsultasi dan negosiasi dengan cara yang konstruktif.