WahanaNews.co | Presiden Rusia Vladimir Putin memecat kepala layanan penjara di negara terbesar di dunia itu pada Kamis (25/11/2021) waktu setempat setelah video penyiksaan dan pemerkosaan tahanan bocor ke publik.
Kremlin menyatakan dalam sebuah statemen seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (26/11/2021).
Baca Juga:
Presiden Prabowo Lakukan Diplomasi Strategis Lewat Kunjungan ke Singapura dan Rusia
Putin memecat Alexander Kalashnikov, yang telah menjadi sasaran sanksi Barat atas pemenjaraan kritikus Kremlin Alexei Navalny, dengan segera.
Dengan pemecatan ini, dia menjabat sebagai kepala penjara hanya selama dua tahun.
Pemimpin Rusia itu menunjuk Arkady Gostev, seorang kolonel polisi dari Kementerian Dalam Megeri, sebagai gantinya.
Baca Juga:
Perundingan Damai Rusia-Ukraina di Turki, Putin Dipastikan Absen
Langkah itu dilakukan setelah kelompok hak asasi menerbitkan puluhan video penyiksaan dari dalam sebuah penjara di pusat kota Saratov bulan lalu.
Rekaman video tersebut diselundupkan keluar dari fasilitas itu oleh mantan narapidana, Sergei Savelyev, yang sejak itu melarikan diri dari Rusia dan meminta suaka di Prancis.
Awal bulan ini, layanan penjara Rusia mengatakan telah memecat 18 pejabat di wilayah Saratov sehubungan dengan video tersebut dan membuka beberapa penyelidikan.
Kremlin sebelumnya telah menyerukan agar kasus itu diselidiki.
Moskow telah memasukkan Savelyev - seorang warga negara Belarus - ke daftar orang yang diburu bulan lalu, tetapi kemudian menghapusnya dari daftar itu.
Selama masa tahanannya, Savelyev bekerja sebagai petugas pemeliharaan TI, mendapatkan akses ke server internal penjara tersebut dan penjara-penjara lainnya, di mana dia menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan pelanggaran.
Dia menyimpannya di stik USB yang dia sembunyikan di dekat pintu keluar penjara. LSM Gulagu.net kemudian memublikasikan video penyiksaan napi tersebut.
Sistem penjara Rusia yang luas telah lama menjadi tempat penyiksaan dan kekerasan seksual yang dilakukan pada narapidana, kata para pemantau, tetapi video-video itu menyoroti pelanggaran baru. [rin]