WAHANANEWS.CO, Jakarta - Amerika Serikat menargetkan pengerahan pasukan internasional ke Jalur Gaza paling cepat pada awal tahun depan sebagai bagian dari langkah stabilisasi pascakonflik.
Pasukan multinasional tersebut akan dibentuk dalam wadah International Stabilisation Force (ISF) dan beroperasi berdasarkan mandat resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga:
Langkah Agresif Baru Trump: Jaringan Maduro Masuk Daftar Teroris Asing
Dua pejabat Amerika Serikat mengungkapkan bahwa ISF tidak dirancang untuk terlibat dalam pertempuran langsung melawan Hamas.
Fokus utama pasukan ini adalah menjaga stabilitas keamanan, membantu proses transisi pascaperang, serta menciptakan kondisi yang memungkinkan pemulihan pemerintahan sipil di Gaza.
Sejumlah negara dilaporkan telah menyatakan ketertarikan untuk berkontribusi dalam misi tersebut, sementara Washington masih merumuskan detail terkait ukuran pasukan, komposisi personel, sistem pelatihan, hingga aturan pelibatan di lapangan.
Baca Juga:
Dua Pelaku Pencurian Di SDN 01 Sengeti Di Ciduk Unit Reskrim Sekernan
Melansir CNA, Sabtu (13/12/2025), seorang jenderal bintang dua Amerika Serikat tengah dipertimbangkan untuk memimpin ISF.
Meski demikian, hingga kini belum ada keputusan final mengenai penunjukan pimpinan pasukan tersebut.
Pengerahan ISF disebut sebagai salah satu elemen kunci dalam fase kedua rencana perdamaian Gaza yang digagas Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.