Meskipun pihak berwenang tidak dapat mengatasi kekerasan tersebut, masyarakat setempat berharap bahwa doa mereka kepada patung yang "menangis" bisa membawa kedamaian.
Sementara itu, Profesor kimia Italia, Luigi Garlaschelli, memberikan penjelasan ilmiah bahwa kemampuan patung menyerap kelembapan mungkin disebabkan oleh sifat berporinya.
Baca Juga:
Wisata Favorit Warga Menunggu Waktu Berbuka Puasa
Dia menjelaskan bahwa patung berpori yang terbuat dari plester atau keramik bisa menyerap air melalui lubang-lubang tak terlihat di bagian atasnya, tetapi lapisan luar yang kedap air mencegahnya keluar.
Jika lapisan pelindung di sekitar mata patung tergores, air yang terserap dapat bocor keluar, menciptakan ilusi bahwa patung tersebut menangis.
Fenomena ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, patung Perawan Maria di berbagai tempat juga diklaim menangis.
Baca Juga:
Pria di Bangkalan Bobol Gereja Curi Patung Yesus dan Bunda Maria
Beberapa penyelidikan bahkan mengungkapkan bahwa cairan yang keluar sebenarnya adalah minyak zaitun wangi, yang digunakan untuk pembaptisan dan keperluan keagamaan lainnya.
Meskipun ada pertentangan antara keyakinan dan skeptisisme, fenomena ini tetap menjadi pusat perhatian dan pembahasan di kalangan masyarakat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.