WahanaNews.co | 3 personel kepolisian di negara bagian Arkansas, Amerika Serikat (AS), dinonaktifkan dari tugas dan diselidiki lebih lanjut.
Langkah itu diambil usai sebuah video viral menunjukkan ketiga polisi itu secara kasar memukuli seorang tersangka yang hendak ditangkap.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Seperti dilansir AFP, Selasa (23/8/2022), video yang viral itu menunjukkan tiga polisi, yang semuanya laki-laki, meninju seorang tersangka berulang kali di bagian wajah dan meletakkan lutut di atas tersangka saat dia tergeletak di atas tanah.
Video itu direkam seseorang yang ada di lokasi saat insiden terjadi di dekat kota Mulberry pada Minggu (21/8) waktu setempat.
"Ini buruk," ucap seorang wanita seperti terdengar dalam video itu. Ketika sejumlah orang yang ada di lokasi memanggil polisi-polisi itu, salah satu dari polisi itu meminta orang-orang untuk mundur.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Ini menjadi insiden kebrutalan polisi terbaru yang terekam kamera dan memicu kemarahan publik di AS.
Dua polisi di antaranya berasal dari Kantor Sherif Crawford County, sedangkan satu polisi lainnya dari Departemen Kepolisian Mulberry.
"Mengacu pada video yang beredar di media sosial melibatkan dua deputi Crawford County, kami telah meminta agar Kepolisian Negara Bagian Arkansas melakukan penyelidikan dan para deputi tersebut telah dinonaktifkan sembari menunggu hasil penyelidikan," demikian pernyataan Kantor Sheriff Crawford County.
"Saya meminta pertanggungjawaban semua karyawan saya atas tindakan mereka dan akan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam masalah ini," imbuh pernyataan itu.
Wali Kota Mulberry, Gary Baxter, dalam pernyataan terpisah menyebut satu polisi dari kota itu juga telah ditempatkan dalam cuti administratif.
Disebutkan juga bahwa Kepolisian Negara Bagian Arkansas tengah menyelidiki insiden itu.
Baxter mengaku video itu membuatnya 'terkejut dan muak'. Dia berjanji akan menangani hasil penyelidikan dengan 'sangat serius' dan 'mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk memastikan ini tidak akan akan pernah terjadi'.
Gubernur Arkansas Asa Hutchinson juga mengonfirmasi penyelidikan itu dalam pernyataan terpisah via media sosial.
Televisi lokal 40/29 News melaporkan tersangka itu ditahan karena mengancam seorang petugas pom bensin pada Minggu (21/8) waktu setempat.
Dia awalnya kooperatif dengan polisi sebelum akhirnya berusaha menyerang mereka. Tidak disebutkan apakah tersangka itu bersenjata atau tidak saat hendak ditahan. [rsy]