WahanaNews.co | Jumlah negara yang terpapar cacar monyet bertambah tiga, kini sehingga totalnya jadi 21 negara.
Dikabarkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) menjadi Negara Teluk pertama yang mencatat kasus tersebut. Dua negara lain yang melaporkan kasus serupa adalah Republik Ceko dan Slovenia.
Baca Juga:
Menhan Prabowo Kunjungi Presiden MBZ di UEA, Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Isu Internasional
Ketiga negara itu bergabung dengan 18 negara lain yang telah mendeteksi virus itu di luar wilayah asal virus yaitu Afrika.
Para ahli memperkirakan penyebaran cacar monyet bisa terjadi lebih luas tetapi risiko keparahan bagi manusia tetap rendah.
Di UEA, pejabat kesehatan mengumumkan sebuah kasus telah terdeteksi pada seorang pelancong yang baru-baru ini mengunjungi Afrika barat dan sekarang menjalani perawatan medis.
Baca Juga:
Dukungan Uni Emirat Arab untuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027
Pihak berwenang di sana menyatakan kesiapan untuk menangani wabah apa pun dan menambahkan bahwa protokol pengawasan awal untuk mendeteksi penyakit itu sudah ada.
Sebelumnya, petinggi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa kelompok gay dan biseksual lebih berisiko untuk terinfeksi virus monkeypox yang menyebabkan cacar monyet. Hal ini didasarkan pada temuan kasus-kasus cacar monyet di Eropa yang berkaitan dengan dua acara besar di Spanyol dan Belgia.
Salah satu acara yang dimaksud adalah Darklands Festival di Belgia yang merupakan festival "fetish". Sedangkan acara lainnya adalah The Canaria Pride yang merupakan parade perayaan untuk identitas homoseksua. LGBT lain. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.